Kendal (23/6) - Hari terakhir Pelatihan Pertanian Regeneratif di LPT Kendal, Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian Bappenas RI, Ir. Anang Nugroho yang turut serta hadir secara resmi menutup acara tersebut.
Kegiatan yang terlaksana berkat kerjasama antara Lapas Terbuka Kendal Kendal, Bappenas, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan Yayasan WAIBI tersebut diselenggarakan selama 3 sesi. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan bekal Petugas Lapas Terbuka Kendal dalam memberikan program pembinaan kemandiriaan kepada WBP khususnya dalam sektor Pertanian Regeneratif.
Dalam sambutanya, Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian Bappenas RI, Ir. Anang Nugroho menuturkan bahwa sesuai arahan dari Bp. Presiden RI, salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah masyarakat harus bertindak produktif khususnya dalam sektor pertanian.
"Saya yakin, dengan semangat bertani dan melimpahnya lahan pertanian yang ada di Indonesia ini, pertanian akan menjadi salah satu sektor produktif yang membantu Indonesia menuju target pendapatan perkapita sebesar 12000 USD pada tahun 2025 kelak" tutur Anang.
Anang menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi jalanya Pelatihan Pertanian Regeneratif yang telah berjalan 3 sesi tersebut.
"Saya sangat berterimakasih kepada peserta, mentor dan penyelenggara hingga akhirnya Pelatihan ini dapat berjalan dengan baik seperti apa yang sudah direncanakan" jelas Anang.
"Kemudian, saya sangat berharap bapak ibu peserta sekalian dapat menyalurkan ilmu mengenai pertanian regeneratif kepada WBP dalam proses reintegrasi sosial". tambah Anang.
Rusdedy selaku Kalapas yang juga turut serta mendampingi menambahkan bahwa beliau berterimakasih atas sinergitas LPT Kendal, Bappenas, BBPP Lembang dan Yayasan WAIBI sehingga acara pelatihan tersebut dapat terlaksana.
"Saya sangat berterimakasih kepada yayasan Waibi sebagai inisiator, serta BBPP lembang dan Bappenas yang telah mendukung pelatihan ini. Harapan saya, kedepan dapat terlaksana pelatihan maupun kerjasama yang lain untuk mendukung program pembinaan kemandirian WBP" Pungkas Rusdedy.