Lihat ke Halaman Asli

Lapas Terbuka Kendal

Sarana Asimilasi dan Edukasi Warga Binaan Pemasyarakatan

Kalapas Terbuka Kendal Minta Jajaran Tingkatkan Kewaspadaan dan Deteksi Dini

Diperbarui: 31 Oktober 2022   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kendal -- Menyikapi kabar terbaru terkait gangguan keamanan dan ketertiban yang terjadi di Lapas dan Rutan, Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy tegaskan kepada seluruh jajaran untuk tingkatkan kewaspadaan. Hal tersebut disampaikan pada saat menyampaikan amanat apel pagi, Senin (31/10).

"Seluruh petugas Lapas Terbuka Kendal, tingkatkan kewaspadaan dan lakukan deteksi dini sebagai antisipasi pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban," tegas Rusdedy.

Arahan yang disampaikan tidak hanya sebagai perintah lisan biasa, Rusdedy berharap kejadian negatif atau gangguan keamanan yang terjadi di Lapas/Rutan akhir-akhir ini tidak sampai merembet ke Lapas yang dipimpinnya.

"Gangguan keamanan di Lapas seperti penyakit menular. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban Lapas Terbuka Kendal, diperlukan komitmen bersama seluruh petugas," imbuh Rusdedy.

dokpri

Menurut Rusdedy, apabila menginginkan Lapas selalu dalam kondisi aman, seluruh petugas harus mematuhi standar operasional prosedur (SOP). Salah satu manfaat SOP adalah membuat petugas aman dan nyaman dalam melaksanakan tugas. Petugas yang berpedoman pada SOP, tentunya paham hal-hal yang harus dilaksanakan dan apa saja yang menjadi larangan dalam bertugas.

Lebih lanjut Rusdedy memberikan arahan kepada jajaran Seksi Administrasi Kemananan dan Tata Tertib (Admin Kamtib) serta Kesatuan Pengamanan agar memetakan potensi-potensi yang dapat mengakibatkan gangguan keamanan.

"Kejadian gangguan keamanan di Lapas pada akhir-akhir ini harus kita jadikan pelajaran, Seksi Admin Kamtib dan Pengamanan segera lakukan mitigasi risiko dengan cara memetakan setiap hal yang berpotensi mengancam ketertiban di dalam Lapas," pungkas Rusdedy.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline