Lihat ke Halaman Asli

Debat Cagub-cawagub Sultra 2024: Seberapa Penting bagi Masyarakat Sultra?

Diperbarui: 5 November 2024   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Pribadi

Debat paslon Cagub-cawagub Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra dilaksanakan sebanyak tiga kali dan pada tiga lokasi berbeda. Debat tersebut menjadi ajang bagi para Cagub-cawagub Sultra untuk menyampaikan visi, misi dan programnya kepada masyarakat Sulawesi Tenggara. Adapun tema yang diangkat dalam debat tersebut diantaranya adalah pendidikan, pelayanan publik, infrastruktur, kesejahteraan dan peningkatan kapasitas SDM.

Debat pertama dan kedua telah dilaksanakan telah dilaksanakan di Kota Bau-Bau pada Sabtu (19/10/2024) dan di Kabupaten Kolaka pada Jumat (1/11/2024). Sementara itu, debat ketiga akan berlangsung Kota Kendari pada 23 November 2024. Debat tersebut diikuti oleh empat Paslon, yaitu H. Ruksamin dan LM. Sjafey Kahar (No. urut 01), Andi Sumangerukka dan Hugua (No. urut 2), Lukman Abunawas dan La Ode Ida (No. urut 3), serta Tina Nur Alam dan Ihsan Taufik Ridwan (No. urut 4).

Lantas seberapa penting debat Cagub-cawagub bagi masyarakat Sulawesi Tenggara? Apakah debat tersebut dapat mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihanya?

Debat Pilgub Sultra 2024 menjadi wadah bagi para paslon untuk memaparkan secara kredibel langkah-langkah konkret mereka dalam menyelesaikan problem yang ada di Sultra. Langkah-langkah tersebut dikemas dalam bentuk visi, misi dan program yang relevan dengan problem yang dihadapi oleh masyarakat Sultra. Selain itu, debat ini menjadi momentum yang baik dalam meningkatkan elektabilitas para paslon dalam mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.

Debat ini menjadi penting bagi masyarakat dalam menentukan pilihanya, sebab pada kesempatan inilah masyarakat menilai kapasitas dan kapabilitas para Cagub-cawagub yang akan memimpin sultra pada lima tahun kedepan. Masyarakat dapat mengetahui langkah-langkah kebijakan yang dijalankan para paslon secara spesifik.

Selain itu, pertanyaan yang ditanyakan kepada paslon merupakan pertanyaan yang dibuat oleh panelis yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. Hal tersebut menjadi nilai lebih untuk menguji pemahaman para paslon mengenai problem di Sulawesi Tenggara, serta program yang ditawarkan oleh para paslon tersebut. Para panelis tersebut diantaranya adalah Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof. Muhammad Zamrun Firihu, S. Si., M.Si., M.Sc., Dr. Sofyan Syaf selaku Dekan Fakultas Ekologi Manusia dari IPB, Dr. Abdul Kadir M.Pd. selaku pakar di bidang manajemen pendidikan dari dosen IAIN Kendari dan beberapa panelis lainya.

Seberapa efektif debat tersebut dalam mempengaruhi suara masyarakat Sulawesi Tenggara dalam Pilkada nanti?

Beberapa penelitian menunjukan bahwa terdapat kelompok masyarakat yang menentukan pilihanya melalui debat. Kelompok tersebut dikenal dengan istilah pemilih mengambang atau undecided voters yang cenderung belum menentukan pilihan dan masih mempertimbangkan beberapa opsi. Pemilih mengambang meliputi pemilih pemula yang belum memiliki preferensi pilihan dan para pemilih rasional yang mendasarkan pilihanya berdasarkan kapasitas dan kapabilitas paslon.

Kelompok tersebut dapat menggunakan debat sebagai bagian dalam menentukan pilihanya. Oleh sebab itu, debat memiliki impak terhadap masyarakat khususnya para pemilih mengambang tersebut. Namun, efektivitas debat dalam meraup suara pada kelompok pemilih mengambang dipengaruhi oleh jumlah pemilih dari kelompok tersebut. Selain itu, faktor penampilan yang optimal oleh para paslon, seperti penguasaan materi, substansi program yang ditawarkan dan cara penyampaian yang persuasif akan mempengaruhi persepsi publik dalam menentukan pilihanya.

Debat yang menjadi salah satu rangkain Pilkada tahun ini adalah bentuk ikhtiar pemerintah dalam rangka menyongsong pemilu yang bersih dan berintegritas. Harapannya melalui debat tersebut masyarakat Sulawesi Tenggara lebih bijak dalam memilih Paslon. Selain itu, program yang disuarakan oleh para Cagub-cawagub Sultra 2024 tidak hanya sekedar diucapkan secara verbal maupun tulisan, akan tetapi dapat diimplementasikan secara konkret untuk kesejahteraan masyarakat Sultra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline