Lihat ke Halaman Asli

Menyambut 'Laskar Pelangi' Di Sydney

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13619254131343582938

Di dua pekan terakhir di bulan February ini, Kota Sydney berbenah menyambut kedatangan laskar pelangi. Spanduk dan banner bernuansa pelangi tersebar di berbagai penjuru kota umumnya dan khususnya terpusat di Oxford Street, daerah yang terkenal sebagai pusat kegiatan laskar pelangi di Sydney. Para penggemar dan simpatisan laskar pelangi dari seluruh Australia dan seluruh dunia telah datang ke Sydney untuk berbagi cerita dan inspirasi, juga untuk menghadiri even kedua terbesar di Sydney setelah New Year Eve. Walaupun banyak laskar pelangi telah datang di Sydney, namun sebagian besar bahkan hampir semua dari mereka tidaklah mengenal Andrea Hirata, sang penulis/sastrawan dari Indonesia sekaligus pengarang novel Laskar Pelangi yang merupakan International Best Seller di 78 negara di dunia. Boro-boro kenal pengarangnya, lihat bukunya saja mungkin mereka belum pernah.  Loh kok? Iya, karena mereka yang mengklaim diri sebagai laskar pelangi ini adalah kaum LGBT, singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender. Dan pelangi adalah simbol kaum mereka yang telah dipakai sejak tahun 1970 di California, jadi tidak salah rasanya mereka disebut sebagai laskar pelangi yang sejati. Setiap awal bulan Maret, saat perayaan Mardi Gras, yang tahun ini jatuh pada tanggal 2 Maret, kaum LGBT alias laskar pelangi ini mengadakan festival tahunan yang terpusat di Oxford Street, Sydney. Festival ini berpuncak pada diadakannya parade atau pawai kaum LGBT di jalan yang sama. Dua minggu sebelum puncak festival, telah diadakan acara-acara yang bersifat mendukung seperti festival film, pameran buku dan lukisan, ataupun juga pesta disko dengan tema LGBT di bar-bar yang tersebar di kota Sydney. Tidak aneh juga bila saat ini kita lebih sering melihat pasangan-pasangan gay atau lesbian dengan dandanannya yang fashionable di jalan-jalan utama kota Sydney. [caption id="attachment_229579" align="aligncenter" width="300" caption="kostum laskar pelangi sejati (foto koleksi pribadi, kostumnya bukan koleksi pribadi)"]

13619262921563312303

[/caption] Pemerintah Kota Sydney mengakomodasi even ini karena sangat menarik wisatawan dari luar maupun dalam negeri. Disinyalir setiap tahunnya ada lebih dari 300.000 wisatawan yang datang dan pemasukan pemerintah daerah bisa mencapai 30 juta dollar Australia. Tak heran bila even ini disebut sebagai even yang terbesar setelah perayaan Natal dan Tahun Baru. Tahun ini pemerintah kota Sydney menganggarkan dana sebesar 110 ribu dolar untuk membuat jalur penyeberangan berwarna pelangi. Dana sebesar itu selain untuk pembelian cat dan upah pekerja, juga untuk instalasi berbagai fasilitas pendukung di sekitar 'rainbrow cross' tersebut. Bila dibandingkan dengan pendapatan yang akan diperoleh dari datangnya kaum laskar pelangi, dana tersebut bisa dibilang kecil. [caption id="attachment_229577" align="aligncenter" width="300" caption="bukan zebra cross"]

13619260251745812461

[/caption] Tak hanya pemerintah kota yang bersiap-siap menyambut laskar pelangi, bisnis lokal pun bergairah akan potensi menangguk keuntungan dari even ini. Toko kostum, bar-bar dan diskotik lokal, hotel dan penginapan semua bersolek dengan tema pelangi. [caption id="attachment_229578" align="aligncenter" width="300" caption="rainbow bar"]

13619261711293506860

[/caption] Bila anda berjalan di sepanjang Oxford Street saat ini, anda akan melihat pelangi sebagai simbol keberagaman di mana-mana. Anda juga akan berpapasan dengan kaum laskar pelangi dari berbagai penjuru dunia, yang akan membuka mata anda akan keberagaman umat manusia, dan mudah-mudahan pengalaman ini akan bermanfaat bagi anda. Salam Pelangi Laodemakrus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline