Adakah cinta ini yang santai?? bahwa waktu tidak melulu harus menanyakan ikatan.
Melolong garis batas bahwa anak gadis tidak pantas berlama-lama sendiri, apalagi sampai menua..
Jangankan mendengar keluh kesah berdua, suara berisik di luar jendela saja aku tak suka, tersenggol, apalagi dibelai-belainya rambutku, kulitku, mungkin nanti matapun beradu, aku memang belum menyukai hal demikian...
Bisa tidak ya, aku anggap saja dia buku pesananku yang aku titipkan pada penjaga toko, dengan iming-iming akan ku bayar tepat waktu, meski aku baru tertarik pada sampulnya, nanti bila aku sudah ingin mengetahui isi bukunya, akan ku temui penjaga toko itu.
Aku ingin memesan rindu pada orang yang kelak kaus kakinya akan ku cucikan dan kulipat pada rak lemari yang semula menjadi bagian favorite ku..
Atau sekedar menyiapkan air hangat ketika ia pulang kehujanan, tidak romantis memang... tapi bakal bikin ia betah berlama-lama denganku..
Jangan biarkan perasaanku mati pada lelaki yang seringkali dihadapkan oleh orang tua ku atau tetanggaku.. sungguh aku tak suka,
Bagiku mengenal lebih dalam itu bakal memberi pengharapan.. harapan yang akan menjadikannya pongah dan berfikir ia lah yang akan membahagiakanku kelak, sungguh aku tak kagum..
Pada ia yang seolah-olah akan memiliki waktuku kelak, mengaturku melalui setiap gerakan jarum detik yang ku punya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H