Lihat ke Halaman Asli

Lany Hardila

Seorang anak perempuan, istri, guru dan akan menjadi ibu.

Perempuan Hujan

Diperbarui: 3 Desember 2018   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pixabay

Malam itu sepi..

Aku melangkahkan kaki ke jendela, tepat di mana aku mengintip kau sedang berlarian menghindari hujan yang turun memburu, kau berlari dengan wajah basah penuh bahasa, seperti spectrum yang menghiasi mawar dengan kelopak yang rekah.

Indah dan dirindu..

Saat itu pula aku terakhir kali melihatmu tertawa, setelah itu kau melewati jendela yang sama, dengan wajah hilang air muka, tahi lalat di dagumu menjadi abu, wajahmu dingin. Berbicara tanpa suara itu yang aku anggap tenar untuk siapa saja yang menatap.

Wajahmu...

Menceritakan banyak genggaman luka yang kau simpan pada kantung mata, perlahan-lahan kentara dengan rambut yang sebagian terlepas pada ikatannya.

Kau wanita hujan yang aku tatap saat itu tawamu sekali,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline