Lihat ke Halaman Asli

Tak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin berbagi cerita yang saya alami. Berawal dari kegiatan Reuni Akbar SMP(Sekolah Menengah Pertama) pada tahun 2010 untuk angkatan tahun 1980-2010. Saya dan 2 orang teman saya menjadi salah satu panitia dan koordinator angkatan kami,yaitu angkatan yang lulus tahun 2003. Dengan segala cara kami mencari kontak teman-teman untuk acara ini. Dan kurang lebih ada 50 orang teman angkatan kami yang hadir untuk acara reuni akbar.

Setelah acara berakhir,teman-teman sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Namun saya dan 7 orang teman lainnya masing sering hangout pada malam minggu dan olahraga bersama. Saya pun tidak rutin untuk bertemu mereka dikarenakan pekerjaan dan kuliah. Pertemuan ini pun masih berlangsung sampai sekarang.

Namun yang membedakan, sejak bulan Oktober 2011, kami melaksanakan kegiatan belajar mengaji. Pengajarnya adalah kakaknya teman kami. Dan si pembelajar adalah kami. Ya,kami...para pekerja yang sudah berumur antara 23 dan 24 tahun. Beberapa dari kami pun ada yang harus memulai membaca iqra dan tajwid. Kami tidak malu melakukan pembelajaran ini. Karena inilah kami. Kami sadar lingkungan kami yang terpinggirkan, tinggal diwilayah yang sudah di cap sarang tawuran dan hal-hal negatif lainnya. Kami bukanlah pelaku dari kegiatan negatif itu, tapi kami merapat untuk melakukan kegiatan positf yang lebih bermanfaat bagi kami, yaitu belajar mengaji. Dan pastiny saya tidak akan bercerita tentang kekurangan dan kejelekan wilayah tempat kami :) .

Belajar mengaji dilaksanakan 2 kali dalam seminggu ba'da isya di rummah salah satu teman kami. Setelah mengaji kami melakukan interaksi tanya jawab dengan guru kami. Awal tahun 2012, kami mencoba untuk memulai membaca yasin setiap malam jumat (mudahan barokah). Kegiatan ini masih berlangsung sampai sekarang dan pembelajar bertambah menjadi 15 orang. Walaupun ada yang sering tidak hadir karena faktor pekerjaan. Teman kami yang awalnya membaca iqra, sekarang sudah memulai membaca Al-Quran ny.

Pada pertengahan bulan Mei 2012 kami melakukan liburan bersama ke Yogyakarta. Hari ke-3 lebaran tahun ini kami berlibur ke Sari Ater - Subang menginap di villa milik orang tua salah satu teman kami. Kami mencoba saling mengerti, membantu, memahami satu sama lain. Tiga minggu yang lalu, 3 orang teman saya(teman mengaji) membuka usaha penjualan minuman ringan. Saat ini mereka memang tidak bekerja. Lokasi usahany menumpang dipelataran toko milik teman mengaji kami.

Sekarang sudah bulan Oktober 2012. Saya flashback apa yang sudah terjadi selama ini. Saya bersyukur memiliki sahabat seperti mereka yang masih ada semangat untuk belajar agama. Yang mencoba cuek terhadap godaan,gemerlap kota Jakarta. Namun kami belum dapat memberikan yang lebih kepada orang lain. Kami belum memiliki prestasi seperti orang lain. Saya akui kami masih memiliki kekurangan. Kelebihan hanya milik ??????? SWT.

Salam hangat,
Semangat belajar,,,

Jakarta, 4 okt 2012
-transjakarta kramat sentiong-pasar rebo-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline