Lihat ke Halaman Asli

Manday, Kulit Cempedak yang Nikmat

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Kadang tak terpikirkan oleh kita untuk mengolah sesuatu yg tak penting untuk dijadikan makanan. Salah satunya kulit cempedak. Biasanya cempedak hanya buahnya saja yang dapat dimanfaatkan. Bagian lain dari buah cempedak dapat dijadikan makanan,yaitu kulitnya. Mandai adalah salah satu jenis lauk alternatif dari daerah Kalimantan Selatan. Biasanya disebut dengan Mandai Basang atau kulit buah Cempedak yang digoreng. Orang Banjar biasanya menyebut makanan dari kulit cempedak ini dengan Manday tapi ada juga yang menyebutnya dengan dami (keluarga ku menyebutnya dengan mandai). Pasti ada yang bingung dengan ini, karena kulit cempedak kan memiliki getah…tapi tenang saja,,,yang diolah jadi lauk ini bukan kulit bagian luarnya, tapi kulit bagian dalamnya. Sebelum menikmatinya (hehehee… J), kulit cempedaknya harus  dikupas dari kulit bagian luar cempedak sehingga yang terlihat bagian warna putihnya saja. Potong sesuai dengan selera. Dibersihkan dengan air,lalu direndam pakai air bersih yang ditambahkan dengan garam pada wadah tertutup. Kulit cempedak ini baru bisa dinikmati minimal setelah direndam 7 hari (menurutku…). Semakin lama rendaman, kulit cempedaknya akan semakin lunak dan akan makin enak. Tapi tergantung selera setiap orang (kalau mama ku membuatnya, rendaman ini bisa sampai 1 bulan, krn tidak setiap hari dimakannya). Dan pada saat proses perendaman akan tercium bau yang menyengat dan khas. Setelah direndam dan ingin menggorengnya, cuci kulit mandai yang sudah lunak dengan air bersih, diperas dan potong kecil-kecil sesuai selera. Tambahkan sedikit garam, lalu digoreng. Goreng hingga matang kuning kecoklatan dan kering. Angkat dan tiriskan. Dan siap di santap dengan nasi putih hangat ( ini selera ku…. J ) Dapat divariasikan dengan menambahkan bawang atau cabai saat menggoreng atau menumisnya. Buahnya dapat dimakan, ternyata kulitnya juga bisa dijadikan teman saat makan nasi..... :) mandai lebih nikmat daripada daging, karena aku tidak suka dengan daging. Walaupun keluarga ku sudah lama menetap di Jakarta, kami tidak pernah absen membuat simpanan mandai saat lagi musim cempedak. Dan ternyata, nenek ku yang bukan berasal dari kalimantan juga meyukai makanan ini. Bagaimana dengan mu, apa di daerah mu juga ada yang seperti ini...? Apa ada yang ingin mencoba membuatnya? [caption id="attachment_141745" align="alignnone" width="259" caption="cempedak"][/caption] [caption id="attachment_141746" align="alignnone" width="274" caption="rendaman mandai"][/caption] [caption id="attachment_141747" align="alignnone" width="400" caption="mandai goreng kering"][/caption] foto from  google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline