Keceriaan perayaan tahun baru imlek identik dengan atraksi Barongsai atau pertunjukan wayang potehi. Tetapi tidak demikian dengan yang dilakukan Komunitas Unmasked yang memilih merayakan Tahun Baru imlek 2017 dengan berkumpul dan menyelenggarakan acara pembacaan puisi.
Ya, Unmasked merupakan sebuah komunitas puisi, berbasis di Jakarta yang digagas oleh Ayu Meutia, Putri Minangsari, Pangeran Siahaan dan Abdul Qowi Bastian. Mereka dari berbagai profesi berbeda yang memiliki satu persamaan, yakni gemar membaca puisi.
Dalam setiap kegiatan komunitas Unmasked memberi kesempatan kepada para penonton untuk turut berpartisipasi membacakan puisi karya mereka sendiri.
Bertempat di Galeri Indonesia Kaya, Sabtu (28/1) kemarin Komunitas Unmasked mengadakan acara Open Mic: Gong Xi Gong Xi. Beragam puisi bertemakan tahun baru imlek dibacakan.
Putu Fajar Arcana, Okky Madasari, Uphie Abdurrahman dan Antonia Timmerman diundang sebagai bintang tamu. Selain itu ada penampilan Gambang Peranakan Nanfeng Nusantara yang membawakan lagu lagu lagu-lagu Betawi.
Puisi-puisi yang dibacakan oleh para pengunjung juga tak kalah menarik. Mereka tidak hanya keturuan keturunan tionghoa, tetapi juga ada Abdul Samad Haidari yang merupakan seorang pengungsi asalAfghanistan yang sekarang ditinggal di Bogor dan belum tahu kapan akan kembali ke negaranya.
Dalam kesempatan ini, Putu Fajar Arcana menyentil masalah keturunan tionghoa bagaimana diperlakukan oleh pemerintah Indonesia dengan mitologi tentang nian berjudul "Situs Abad yang terluka"
Nian merupakan mitos atau legenda asal muasal imlek. Hewan tersebut berbadan besar dan buas menyerupai singa dan bertubuh Nian bersisik emas. Memiliki kebiasaan mulai makan manusia tepat pada malam tahun baru. Nian mempunyai mulut yang sangat besar yang dapat menelan banyak orang sekaligus dalam sekali caplokan, tak heran jika penduduk menjadi amat takut kepadanya.
Jika Putu menyinggung masalah politik, Hal tersebut juga ditulis Okky Madasari dengan karya tentang salah satu kandidat gubernur Jakarta berjudul Seorang Cina yang ingin menjadi Gubernur. Ia membuka penampilannya dengan menyatakan puisi yang dia buat tidak ada hubungannya dengan Pilkada DKI.
“Sebenernya ini bukan momen yang asyik untuk membicarakan politik, tetapi puisi itu sudah politis sendiri. Puisi ini, saya hanya mencoba menangkap kegelisahan kita ketika mengingat tentang cina, tentang imlek. Jadi jangan dianggap ini kampanye atau saya berpihak kepada salah satu kandidat." ujar Okky yang disambut tepuk riuk penonton.
Setelah pembacaan puisi, Acara Open Mic: Gong Xi Gong Xi akhirnya ditutup dengan atraksi Barongsai.