Lihat ke Halaman Asli

Trie Yas

TERVERIFIKASI

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Tak Sebatas Memindahkan Instagram ke Ruang yang Lebih Intim

Diperbarui: 19 November 2016   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tompi menggelar pameran Foto dengan tajuk Chinese Ink. (Foto: Trie Yas)i)

Akun Instagram digunakan tidak ahanya untuk ajang pamer/narsis. Tetapi juga sebagai wadah bagi semua kalang untuk belajar fotografi. Banyak orang orang awan atau para pesohor juga menggunakan Instagramuntuk memposting foto hasil jepretan sendiri. Seperti Aktor Nicholas Saputra yang Instagram-nyahanya untuk karya fotografi tanpa satupun memperlihatkan wayah tampannya. Hasilnya pun tak kalah dengan fotografi profesional.

Begitu juga yang dilakukan oleh penyanyi sekaligus dokter bedah, Tompi yang seolah memindahkan foto di akun Instagram-nyake media ruang yang lebih privat dan intim. Lewat pameran foto bertajuk "Chinese Ink" bertempat di Aktagon, Gunung Sahari, 2-8 November 2016. Meski sekilas karakteristik foto mirip, tentu tidak sebatas memindahkan. Ada pesan yang terekam dari foto hitam putih, dimana sekarang kesetaraan persamaan hak belum sepenuhnya di praktekkan.

Foto Pemain teater Bunga Tutub Abad karya Tompi di Oktagon, Gunung Sahari. (Foto: Trie yas/aka.lanang)

Sebelumnya, Agustus lalu Pria kelahiran Lhokseumawe, Aceh, 22 September 1978 ini diminta oleh aktris Happy Salma menjadi fotografer pertunjukan teater Bunga Tutup Abad. Foto-foto Tompi dijadikan media untuk memperkenalkan deretan karakter pengisi lakon teater adaptasi karya Pramoedya Ananta ini.

Rangkaian foto hitam putih yang dipilih di teater Bunga Tutup Abad bukan tanpa alasan. Tompi  menyesuaikan dengan alur cerita yang flashback, dan dominan bernuansa sendu dan melankolis. Sehingga foto-fotonya mewakili inti dari cerita dalam pertunjukan yang dibintangi Reza Rahadian  itu.

Dalam Bungan Tutup Abad, Tompi memilih merangkai foto hitam putih.

Tompi sendiri dalam diskusi mengaku lebih menyukai foto hitam putih selain portrait dan human interest photography. Hitam putih mewakili kegelisahannya dalam melihat realita manusia-manusia sekarang yang merasa paling benar dan menyalahkan orang lain.

Lewat pameran ini Tompi seolah ingin menunjukan jika dia tidak hanya piawa dalam bernyanyi atau menangani pasien. Ia juga lihai dalam bidang fotografi,terbukti dari  teknik detail shadow dan highlight dalam memotret. Menggunakan kamera Hasselblad H5D dan Leica M4-2, bidikan Tompi menampilkan makna mendalam dengan mood yang berbeda-beda.

Pemain teater Bunga Tutup Abad karya Tompi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline