[caption caption="Tantangan Lorenzo meninggalakan Yamaha dan bergabung di Ducati mengalahkan Rossi."][/caption]
Rider asal Spanyol, Jorge Lorenzo, resmi bergabung dengan Ducati. Pebalap 28 tahun itu akan meninggalkan tim Yamaha mulai musim depan. Ducati telah memberikan penyataan resmi mengenai bergabungnya Lorenzo Senin (18/4/2016).
Ducati sudah lama tak menggapai gelar juara dunia di ajang balap MotoGP. Dengan bergabungnya Jorge Lorenzo diharapkan mampu mengakhiri peceklik gelar. Terakhir kali pebalap mereka menjadi juara dunia di tahun 2007, kala itu mereka masih diperkuat Casey Stoner.
Lorenzo sendiri sudah mengenggam lima gelar juara dunia sepanjang kariernya. Di kelas 250 cc dua kali (2006 dan 2007) serta di MotoGP juara di tahun 2010, 2012, dan 2015 semua bersama Yamaha. Apakah sebuah keputusan bijak? Seorang pembalap dengan title tiga kali juara dunia MotoGP bergabung dengan tim kelas dua.
Berikut faktor-faktor yang mendorong Jorge Lorenzo meninggalkan Yamaha dan bergabung dengan Ducati:
Faktor Rossi
Hubungan Rossi dan Lorenzo selama ini tidak bisa dibilang baik. Sejak pertama Lorenzo bergabung dengan Yamaha, mereka selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik. Rossi sempat hengkang ke Ducati dan gagal hingga akhirnya menyerah dan kembali lagi ke Yamaha.
Kontrak baru Yamaha dan Rossi jelang seri perdana di Qatar membuat kubu Lorenzo kebakaran jenggot dan menjadi alasan kuat tidak memperpanjang kontrak lantaran merasa dianggap perjuangannya mempersembahkan Juara dunia untuk Yamaha dipandang sebelah mata oleh tim.
Faktor Stoner
Tak bisa dipungkiri Casey Stoner adalah pembalap istimewa di Ducati, jika Stoner ingin kembali ke lintasan balap MotoGP, pintu Ducati akan terbuka lebar. Jika memutuskan kembali, duet Lorenzo- Stoner akan membuat peta persaingan ke tangga juara akan semakin segit, tidak hanya di dominasi Rossi dan Marc Marquez.
Faktor Gigi Dall'Igna