[caption caption="One Billion Rising Indonesia "][/caption]Kekerasan terhadap perempuan masih banyak ditemui di negeri ini. Masih banyak perempuan yang merasa takut mengadu, mencari keadilalan. Semua itu terjadi karena sudah terdokrit, perempuan punya kordatnya sendiri. Karena menurut keyakinan masyarakat perempuan tempatnya memang dibawah lelaki. Tetapi sebagian orang kadang lupa untuk memuliakan ibu, perempuan.
Beberapa bulan lalu di Sragen, jawa Tengah ada seorang gadis (14 tahun) yang diarah keliling kampung dengan telanjang bulat karena ia mencuri pakaian dan sandal warga. Apakah hukuman itu pantas? Apakah kita tetap akan diam saja melihat penindasan perempuan oleh budaya patriarki yang mengakar. Sudah waktunya perempuan berani, cerdas, kreatif dan paham dengan kewajiban dan hak sebagai perempuan.
One Bilion Rising, yakni kampanye untuk bersama-sama menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Memobilisasi, mengajak, menyadarkan fakta bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah permasalahan global yang tidak hanya terjadi pada suku, negara atau agama tertentu saja, namun ada di semua kebudayaan di pelosok dunia.
One Billion Rising Indonesia menyatakan untuk ikut menari bersama jutaan orang di lebih dari 200 negara dengan tema My Body My Revolution, dipilih sebagai gerakan kolektif untuk merebut otoritas atas tubuh perempuan. Secara simbolik, menari adalah sebuah bentuk perlawanan. Menari penuh dengan unsur kegembiraan, menular serta bebas dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Oleh sebab itu konsep tubuh tak dapat dilepaskan dari pergerakan perempuan. Kekerasan terhadap perempuan sangat beragam antara lain perenggutan otoritas perempuan atas tubuhnya sendiri. Kontrol terhadap tubuh perempuan yang sekadar pemenuh fungsi reproduksi kadang terlalu membelenggu akses perempuan terhadap berbagai perangkat sosialnya: ekonomi, politik, pendidikan, dan seterusnya.
One Billion Rising Indonesia 2016 diselenggarakan di Plaza Tugu Proklamasi Jakarta, Minggu, 14 Februari 2016 pukul 19.00-22.00. Dengan penampilan musik oleh Deugalih, Mian Tiara, Tetangga Pak Gesang, Serta Teater Monolog oleh Binar Mentari Malahayati, Rebecka, dan Dinda Kanya Dewi.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H