Lihat ke Halaman Asli

Trie Yas

TERVERIFIKASI

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Perekrutan Massal Grab Bike Kingdom; Alasan Ojek Pangkalan Gabung dan Enggan Gabung

Diperbarui: 13 Agustus 2015   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Antrian panjang pelataran parkir barat kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, dalam perekrutan massal Grab Bike Kingdom yang digelar PT Grab Taxi."][/caption]

Ribuan orang memadati pelataran parkir barat kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (12/8/2015). Mereka berharap dapat diterima menjadi salah satu pengojek dalam perekrutan massal Grab Bike Kingdom yang digelar PT Grab Taxi. Mulai dari pengangguran, office boy kantoran, mahasiswa, hingga karyawan bank pun ikut mendaftar.

Fenomena maraknya keinginan masyarakat untuk berprofesi sebagai tukang ojek selain iming-iming penghasilan besar sebulan mencapai 8 juta rupiah juga karena jika tak bergabung dan tetap menjadi ojek pangkalan penghasilan mereka semakin berkurang. “Efek yang dibawa Grab Bike Kingdom dan Go-jek sangat terasa. Jadi saya ikut gabung saja siapa tahu lebih baik seperti yang diceritakan teman-teman sesama tukang ojek yang lebih dulu bergabung,” tutur Asrul, tukang ojek yang biasanya mangkat di Tanah Abang.

Antusiasme masyarakat tampak dari banyaknya antrian dari pagi hingga sore, tahapan yang cukup panjang juga menjadi faktor. Pendaftar pertama harus ambil kupon antrean, cek fisik motor, registrasi ulang identitas dan penyerahan surat jaminan, training aplikasi, test drive, setelah itu baru ambil fasilitas jaket sama helm. Khusus pengambilan handphone tergantung tukang ojeknya ingin mengambil dengan sistem kredit atau cash seperti Pak Asrul yang mengaku memilih mencicil sehari 10 ribu selama 3 bulan.

Banyak yang sudah mendaftar di kantor pusat PT Grab Taxi yang beralamat di sekitar Benhil. Sehingga datang ke Senayan hanya daftar ulang dengan membawa sejumlah dokumen yang dibutuhkan. Seperti surat nikah, akta atau surat kelengkapan lain buat jaminan.

[caption caption="Terlihat banyak yang belum pernah daftar, dan memberikan lamaran dan data oleh panitia."]

[/caption]

Tetapi ternyata tak sedikit yang tak tahu jika ada pendaftaran awal. Ditemui terpisah, Marketing Eksekutif Grab Bike, Tony Alexander, mengatakan bahwa calon pendaftar yang belum terlayani tetap diberi kupon antrean. Namun, mereka baru bisa mendaftar ulang setelah melengkapi sejumlah persyaratan yang diberikan. "Untuk hari ini, khusus buat pendaftar online, kita persilakan registrasi. Jumlahnya ada 2.500 orang. Mereka sudah melalui tahapan screening sejak sebulan lalu," kata Tony. "Untuk yang belum pernah daftar, mereka baru kasih lamaran saja dan kita data. Kalau yang 3.500 orang itu mereka bisa langsung mengikuti serangkaian proses dari kami."

Perekrutan Grab Bike Kingdom sangat mengutamakan keamanan penumpang sehingga akan diadakan secara bertahap mengikuti proses seleksi seperti pemeriksaan kelayakan kendaraan motor pada emisi, rem, dan lampu. Latar belakang individu dan catatan kriminal juga penting dan calon pengemudi diwajibkan memiliki SIM C. Selain itu, akan diadakan pelatihan berkendara aman dan edukasi memakai ponsel pintar yang diberikan GrabBike.

[caption caption="Mereka juga harus mempunyai ATM karena sisitem pembayaran mereka denga saldo bertambah."]

[/caption]

Sistem bonus di Grab Bike menjadi daya tarik sendiri, Andi warga Tangerang mengaku mendapatkan bonus jika bisa mendapat penumpang lima harinya. Ia mengaku akan mendapat penambahan saldo 50 ribu. Sistem bonus diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada pengojek yang rajin, juga untuk mengingatkan kepada pengojek agar selalu menerapkan standar keamanan dalam berkendara. Selain itu, perusahaan asal Malaysia itu menjanjikan asuransi kesehatan dan kecelakaan kepada mitra pengemudinya, yang dijamin oleh perusahaan asuransi yang telah bekerja sama dengan GrabTaxi.

Banyak tukang ojek pangkalan yang sudah bergabung tetapi ada juga yang enggan bahkan menganggap perusahaan jasa tersebut sengaja membunuh profesi yang telah mereka jalani bertahun-tahun. “Bergabung dengan Go-Jek atau Grab Bike itu artinya bekerja buat perusahaan. Sistem promo yang mereka tawarkan itu sengaja buat bunuh kami para tukang ojek pangkalan. Jadi wajar jika kita kalah bersaling," ujar Rojak, tukang ojek yang mangkal di sekitar Halte Masjid Agung Al Azhar Pusat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline