Stres (stress) merupakan fakta hidup, tidak ada seorangpun di dunia yang ini tidak pernah mengalami stres. Namun bagaimana cara kita menghadapi stres, menentukan kemampuan kita untuk menghadapi stres tersebut.
Stres selalu berdampingan dengan keseharian kita, baik itu stres negatif, maupun stres positif.
Istilah stres menunjukkan adanya tegangan, tekanan atau kekuatan pada tubuh. Kendaraan lapis baja yang ditembak dengan senapan mesin mungkin tidak akan tembus atau berlubang, namun mengalami lekukan, atau bopeng-bopeng pada permukaannya, inilah stres yang dialami.
Batu kali yang dijatuhkan dari bak sebuah truk pengangkut material bangunan akan menimbulkan stres pada permukaan tanah yang mengakibatkan lekukan atau lubang.
Dalam kaca mata psikologi, stres dimaknai sebagai suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu agar ia melakukan adaptasi atau penyesuaian diri.
Pendapat serupa tentang stres, yaitu apa yang kita rasakan ketika kita didorong oleh sebuah situasi atau keadaan sampai kepada batas-batas maksimal kekuatan kita.
Sumber penyebab stres disebut stressor, sedangkan dampak yang terjadi berupa penderitaan fisik atau mental disebut distres (distress), inilah yang disebut stres negatif.
Sedangkan stres positif adalah stres yang tidak menimbulkan dampak negatif dan justru memberi manfaat positif untuk kesehatan fisik dan mental. Stres positif ini disebut eustres (eustress).
Contoh distres atau stres negatif misalnya adalah seorang karyawan habis kena marah bosnya di kantor, kemudian tanpa dia sadari saat tiba di rumah ia menjadi sensitif dan mudah memarahi anggota keluarganya hanya untuk sebuah kesalahan sepele.
Seorang wanita menjalani hubungan jarak jauh dengan pasangannya yang kerap kali tidak bisa tidur karena selalu kuatir dan cemas jika pasangan pindah ke lain hati.
Seorang manajer tiba-tiba berkeringat dingin dan cemas setiap kali mendengar bahwa bos akan datang ke kantor cabang.