Lihat ke Halaman Asli

Lanjar Wahyudi

TERVERIFIKASI

Pemerhati SDM

Keunggulan Pemimpin Perempuan

Diperbarui: 8 Maret 2021   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Atifete Jahjaga Presiden Perempuan Kosovo (sumber: tempo.co)

Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tanpa membedakan latar belakang ras, suku, agama, dan asal-muasal, di muka undang-undang. #Gus Dur

Selamat Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2021. Tema Choose to Challenge atau Memilih Untuk Menantang menjadi gelora semangat untuk setiap perempuan di dunia, menuju terciptanya keadilan dan kesamaan hak bagi semua gender di masyarakat, organisasi, perusahaan, pemerintahan, dan dimanapun. 

Eksistensi wanita dalam perannya sebagai pemimpin bukanlah hal yang perlu diragukan lagi di masa modern ini. Semakin banyak kader wanita yang menyiapkan diri untuk mengambil peran kepemimpinan tentu menjadi hal yang positif bagi organisasi. 

Organisasi apapun akan tumpul alias tidak bisa berjalan dengan baik apabila kekurangan kader-kader yang memiliki jiwa kepemimpinan. Oleh karena itu proses regenerasi perlu didesain sedemikian rupa agar pemimpin harus mencetak pemimpin, bukan semata-mata melanggengkan jabatan atau posisi politisnya. 

Apa faktor penting yang diperlukan untuk mengembangkan seorang pemimpin besar, baik laki-laki atau perempuan? 

Tentu yang pertama adalah faktor internal yaitu kesediaan mereka sendiri untuk mengembangkan diri, ketika diberikan kesempatan untuk tumbuh melalui tugas pekerjaan yang menantang (faktor kedua), dan adanya dukungan sistematis melalui pendampingan dan pembinaan dari para pemimpin senior (faktor ketiga).

Kaum Hawa memiliki karakteristik yang menjadi keunggulannya tersendiri ketika ia mampu mengembangkan kapasitas kepemimpinannya semakin besar. Beberapa karateristik seperti sifat kasih sayang, mengembangkan potensi orang lain (developing others) dan membangun hubungan (building relation and team) seolah-olah menjadi softskills yang sudah given dalam diri mereka. Demikian pula dengan kecermatan (attention to detail), keteraturan atau terorganisir, memberi contoh atau keteladanan, dan keterbukaan dalam berkomunikasi.

Inspirasi kepemimpinan kaum Hawa bisa kita gali salah satunya dari Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya yang kemudian menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Jokowi-Ma'ruf. Tri Rismaharini  menjadi warna tersendiri bagi kazanah kepemimpinan kaum wanita di Indonesia.  Bahkan memberi warna pada Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, yang pada tahun 2021 diperingati dengan tema Choose to Challenge atau Memilih untuk Menantang.

Mari belajar dari hal-hal positif yang telah dikerjakan Risma dari sudut pandang kepemimpinan wanita dalam organisasi, dan kontribusinya atas nilai-nilai kepemimpinan yang bisa dijadikan referensi bagi dunia kepimpinan secara umum tanpa melihat perbedaan gender. 

Seperti pesan para tokoh bijak, ketika ingin mendapatkan manfaat dan ilmu baru maka langkah pertama adalah turunkan ego sehingga seperti mengosongkan gelas agar bisa diisi penuh, dan bisa fokus pada hikmahnya bukan (semata-mata) pada subyeknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline