Teman saya Ewo, 39 th, yang berprofesi sebagai apoteker bercerita bahwa ia senang sekali karena pada akhirnya mendapatkan antrian untuk menerima vaksin COVID-19.
Memang sesuai kebijakan pemerintah bahwa tenaga kesehatanlah yang pertama-tama akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19, tentu salah satu pertimbangannya adalah karena para tenaga kesehatan ini setiap hari bertemu dengan pasien, sehingga kemungkinan terpapar penyakit terutama virus COVID-19 sangatlah besar.
Padahal layanan kesehatan sangat diperlukan bahkan menjadi tulang punggung untuk menghadapi masa pandemi yang panjang ini, oleh karena itu dengan menerima vaksin terlebih dulu diharapkan para tenaga kesehatan bisa memiliki kekebalan tubuh terhadap virus untuk selanjutnya bisa terus sehat dan bisa melakukan pelayanan medis kepada pasien.
Ia mengatakan agar tidak gagal divaksin pada hari H, ia memastikan tubuhnya tetap fit, dengan cara menjaga pola makan yang sehat, dan tetap berolah raga rutin seperti biasa.
Ketika saya bertanya apakah ada perbedaan reaksi tubuh antara sebelum dengan setelah menerima vaksin? Ewo menjawab bahwa tidak ada perbedaan signifikan yang dirasakannya.
Jam 11 siang menerima vaksin, jam 5 sore dia sudah main futsal dengan teman-temannya seprofesi, bahkan bisa bermain full 1 jam tanpa diganti, malahan bisa menjadi top scorer.
Dari situ saya bisa membayangkan Ewo sehat sekali, dan tidak ada ada pengaruh apapun atas vaksin yang dia terima 6 jam sebelumnya. Untuk diketahui saja Ewo divaksin tanggal 22 Januari 2021 dan obrolan saya dengannya adalah tanggal 26 Januari, artinya sudah 4 hari dia menerima vaksin COVID-19 dan kondisinya baik-baik saja sampai saat ini.
Bagi Ewo keyakinan bahwa vaksin adalah sarana yang terbaik untuk mendapatkan kekebalan pribadi maupun komunal adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Vaksinasi itu halal, apalagi pemerintah dan MUI sudah mengesahkannya, maka kita harus taat dengan rencana pemerintah atas program vaksinasi secara nasional ini.
Menurutnya pula, pemerintah juga jitu memilih strategi vaksin ini supaya ekonomi bisa pulih lagi, tenaga kesehatan bisa bekerja dengan aman lagi, sehingga pasien dengan penyakit lain bisa tertolong. Sebab selama masa pandemi ini rumah sakit sangat direpotkan dengan penanganan pasien COVID-19.
Masih ragu dengan status halal-haram vaksin? Baca tulisan Kompasianer Endah Rosa: Polemik Vaksin Halal-Haram di Indonesia
Ada tips menarik yang disarankan Ewo bagi setiap orang yang telah menerima vaksin, yaitu harus teratur berolah raga sesuai jenis olah raga yang biasa dilakukan, serta banyak makan sayur dan buah. Itu sangat membantu percepatan pembentukan antibodi setelah menerima rangsangan dari vaksin COVID-19.