Lihat ke Halaman Asli

Lanjar Wahyudi

TERVERIFIKASI

Pemerhati SDM

Sorak Pramuniaga Cerminan Budaya Perusahaan

Diperbarui: 22 Januari 2021   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pramuniaga/pinterest.com

Apa yang Anda ingin untuk dikenang dari diri Anda? -St.Augustine-

Sore ini istri saya bercerita bagaimana ia menunggu dua setengah jam untuk mendapatkan barang orderannya dari jam 14.30 wib sampai jam 17.00 wib hanya karena miskomunikasi dengan pramuniaga yang melayani ordernya. 

Sebagai reseller (baca: pedagang kecil) kerap kali ia harus berbelanja langsung ke distributor yang memiliki pelanggan sangat banyak dan berasal  dari berbagai tempat bahkan luar kota.  

Seperti pada umumnya reseller kecil, ia tidak berbelanja dalam volume besar dengan jumlah rupiah yang besar pula, berbeda dengan reseller besar atau pedagang besar yang memiliki modal kuat yang mampu berbelanja dalam volume besar dengan nilai yang fantastis. 

Ciri-ciri reseller besar akan kelihatan dari armada yang dipakainya untuk mengangkut barang orderannya, biasanya menggunakan truk, mobil box, atau minimal mobil pick up. Istri saya cukup naik motor skutiknya karena barang bawaannya hanya sedikit, kalaupun sesekali jumlahnya banyak biasanya ia akan meminta saya untuk mengambil dengan mobil minibus kesayangan kami. 

Meskipun ia hanya reseller kecil yang omsetnya mikro, tetapi keluwesannya dalam bergaul membuatnya cepat akrab dan dikenal oleh pemilik toko dan para pramuniaga atau pegawai lainnya. 

Sekali belanja tidak banyak nilainya, tetapi hampir setiap hari ia berbelanja pada distributor tersebut, sedikit tetapi sering, mungkin ini menjadi salah satu faktor ia dikenal dengan baik oleh mereka.

Seperti biasa ia melakukan order via telpon atau berkirim pesan ke pemilik toko pada pagi hari, lalu selepas jam satu siang ia akan meluncur untuk mengambil barang yang telah diordernya tersebut. 

Hari ini  jam 14.30 wib ia tiba disana dan menanyakan barang-barang yang diorder kepada  pramuniaga dan dijawab dengan ramah bahwa akan diambilkan dahulu, dan dimohon menunggu di ruang tunggu yang sudah disediakan bersama para pelanggan lain. 

Asyik ngobrol dengan sesama pelanggan dan kadang-kadang membuka HP untuk chating atau sekedar membuka aplikasi media sosial membuat ia lupa bahwa sudah dua jam menunggu dan belum dipanggil untuk menerima barang orderannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline