Lihat ke Halaman Asli

Lanjar Wahyudi

TERVERIFIKASI

Pemerhati SDM

Cari Tahu Mengapa Motivasi Anda Lemah?

Diperbarui: 9 Desember 2020   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Thomas Wolter/pixabay

Jika saat ini anda tidak mampu mendefinisikan tujuan anda, maka anda akan diam ditempat, tidak berkembang, dan akhirnya "mati".

Mari kita simak kisah Tiara gadis muda yang penuh energi dalam hidupnya. Dilansir dari www.krjogja.com.  Tiara merupakan seorang putri buruh bangunan bernama Mujiono (50). Tiara bersemangat dalam keterbatasannya, belajar dengan tekun dan diterima di UGM tanpa tes bahkan dibebaskan biaya kuliah hingga selesai. Ayah Tiara bekerja dengan upah Rp 550 ribu setiap bulan, karena pekerjaan berdasar proyek yang datang. Beban keluarganya bertambah manakala sang kakak mengalami gangguan kejiwaan sejak sepuluh tahun silam. Kehidupan Tiara dan keluarga penuh keterbatasan, tinggal di rumah peninggalan kakeknya dengan harus berbagi bersama dua keluarga lainnya. Namun ternyata, seluruh keterbatasan berhasil ditembus oleh alumni SMAN 8 Yogyakarta itu.

“Sering merasakan berat ketika ayah tidak bekerja dan kakak sedang kambuh sakitnya. Sedih sekali dan berharap bisa melakukan sesuatu untuk keluarga. Satu mimpi bisa ditapaki setelah keterima di UGM,” ungkap Tiara.

Berkuliah di UGM untuk menjadi sarjana, menjadi impian pertama Tiara menapaki kehidupan yang lebih baik. Ia berjanji bersungguh-sungguh dan terus bekerja keras untuk mengubah kehidupan  keluarga di kemudian hari.  "Saya harus bersungguh-sungguh dalam kuliah, saya ingin menimba ilmu sebaik-baiknya untuk bekal kehidupan kedepan. Saya berharap bisa membantu kehidupan keluarga untuk lebih baik kedepan," imbuhnya.

Pernah kan, membaca kisah-kisah seperti diatas? Atau menyaksikan mengapa ada orang yang seakan energinya tidak habis-habis padahal pagi sampai sore bekerja sebagai pegawai kantor, lalu malamnya buka warung nasi goreng. Dokter yang pagi sampai siang bekerja di Puskesmas lalu sore sampai malam lanjut bekerja di klinik swasta. Apa sih "sesuatu" yang memberikan mereka bahan bakar sedemikian kuat sehingga bisa memiliki jam kerja kedua? Tiara dalam tautan diatas memberitahukan kepada kita alasan yang membuat ia begitu kuat  harus menjadi seorang sarjana.

Tentu motivasi menjadi faktor yang kuat dibalik semua aktivitas yang lebih dari biasanya ini.  Faktanya, ada juga orang yang tidak memiliki motivasi sehingga perjalanan hidupnya tidak jelas mengalir entah kemana. Atau jika anda adalah seorang karyawan atau profesional di perusahaan mungkin pernah melihat orang yang tidak memiliki semangat dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan tantangan dalam pekerjaannya. Apakah anda juga pernah mengalami hal yang sama?  Mari coba kita selami mengapa motivasi kita lemah:

Yang pertama: Apakah anda masih memiliki keinginan yang harus dicapai? 

Bukan saja keinginan, namun juga kebutuhan yang harus kita capai karena itu menjadi hal utama dalam hidup kita, yang mempengaruhi banyak hal, banyak orang,  masa depan, atau orang yang kita sayangi. Mungkin juga itu terkait dengan keluarga, kehormatan, harga diri, nama baik, atau finansial, moralitas, amal baik, dan sebagainya. Dari keinginan dan kebutuhan yang muncul itu kemudian kita jadikan tujuan yang harus kita capai. Jika saat ini anda tidak mampu mendefinisikan tujuan anda, maka anda akan diam ditempat, tidak berkembang, dan akhirnya "mati". Pikirkan sesuai peran anda saat ini, pada posisi anda dalam karir pekerjaan saat ini apa yang anda inginkan, apa yang ingin anda capai. Perubahan apa yang ingin anda dapatkan: menjadikan organisasi anda lebih produktif, menciptakan sistem yang bisa membuat lebih efisien, atau membuat anak buah anda lebih mudah dalam bekerja sehingga ia lebih produktif. Jika anda ibu rumah tangga, apa yang anda inginkan : keluarga lebih cair, pendapatan bertambah, anak-anak memiliki rasa nyaman untuk bercerita. Atau jika anda seorang rohaniwan apa yang anda inginkan: tidak ada jarak dengan umat, semua saling melayani dengan tulus, saling memuliakan satu dengan lainnya. Atau jika anda seorang anak mungkin ingin membahagiakan ayah atau ibu dengan membawa ke tempat-tempat wisata terbaik, atau mungkin membawa orang tua bisa menunaikan ibadah haji, atau berziarah ke kota suci.

Anda juga bisa membayangkan apa yang diharapkan oleh orang lain kepada anda. Jika anda seorang pimpinan, apa yang diharapkan anak buah anda, apa yang diharapkan sesama rekan kerja selevel anda. Jika anda adalah seorang bawahan mampukah anda menangkap apa yang diharapkan oleh pimpinan anda. Jika anda seorang kepala keluarga atau ibu rumah tangga mampukah anda membayangkan dan kemudian menangkap apa yang diinginkan oleh mereka anggota keluarga anda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline