Lihat ke Halaman Asli

Lanjar Triyanita

Mahasiswa/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Green Accounting: Memasukkan Lingkungan dalam Akuntansi Perusahaan

Diperbarui: 16 Juli 2024   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Green accounting, atau akuntansi hijau, adalah pendekatan yang memasukkan aspek lingkungan ke dalam proses akuntansi tradisional. Dalam era di mana keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan menjadi semakin penting, green accounting menawarkan cara bagi perusahaan untuk mengukur dan melaporkan dampak lingkungan dari aktivitas mereka. Melalui metode ini, perusahaan dapat lebih transparan tentang penggunaan sumber daya alam dan dampak lingkungan yang dihasilkan, serta biaya yang terkait dengan mitigasi dampak tersebut.

Implementasi green accounting melibatkan beberapa langkah kunci, termasuk pengukuran biaya lingkungan, pengurangan dampak negatif, dan pelaporan keberlanjutan. Pengukuran biaya lingkungan mencakup identifikasi dan penghitungan biaya yang timbul dari polusi, limbah, dan penggunaan sumber daya alam yang tidak efisien. Dengan mengetahui biaya ini, perusahaan dapat mengevaluasi dan mengurangi jejak ekologis mereka melalui berbagai inisiatif seperti efisiensi energi, daur ulang, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

Salah satu manfaat utama dari green accounting adalah membantu perusahaan mencapai keberlanjutan jangka panjang. Dengan memprioritaskan pengelolaan lingkungan, perusahaan tidak hanya dapat mengurangi biaya operasional tetapi juga menghindari risiko hukum dan reputasi yang dapat timbul akibat ketidakpatuhan terhadap regulasi lingkungan. Selain itu, green accounting dapat meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.

Namun, implementasi green accounting bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatan utama adalah keterbatasan data lingkungan yang akurat dan dapat diandalkan. Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk pengukuran biaya lingkungan bisa jadi kompleks dan memerlukan investasi waktu dan sumber daya. Selain itu, biaya awal untuk menerapkan sistem green accounting dapat cukup tinggi, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah yang memiliki sumber daya terbatas. Standar akuntansi lingkungan yang bervariasi di berbagai negara juga menambah kompleksitas dalam penerapan praktik ini secara global.

Meski begitu, peluang yang ditawarkan oleh green accounting sangat besar. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi prinsip keberlanjutan, green accounting dapat menjadi alat penting untuk mencapai tujuan lingkungan dan bisnis secara bersamaan. Transparansi dalam pelaporan lingkungan tidak hanya mendukung kepatuhan terhadap regulasi yang semakin ketat, tetapi juga membangun kepercayaan dan dukungan dari masyarakat. Pada akhirnya, green accounting membantu perusahaan beroperasi dengan cara yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau.

Disusun Oleh: Kamila Nurul Hidayati, Lanjar Triyanita, Sholaeman Ali

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline