Lihat ke Halaman Asli

Menjadi TKI, Hanya Satu Pilihan

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali pada kenangan 2006, saat seorang ayah menyodorkan selembar selebaran dari salah satu PJTKI di Yogyakarta.

"Pengen nyoba ke Malaysia ndak?" ucap bapak kala itu.

Aku mencoba berpikir, hanya semalam, karena pilihanku saat itu adalah kembali ke Wonosobo bersama Bulekku atau menerima tawaran Bapak, mengadu nasib di Malaysia. Bapak tak pernah memaksa, tetapi aku sadar kembali ke Wonosobo bukan jalan yang tepat. Akhirnya kubulatkan tekat, AKU KE MALAYSIA!!!!

Keputusanku nyata membuat kaget keluarga besarku, tetapi semua mendukung. Satu persatu sibuk memberikan wejangan, memberi nasehat.

"Dimanapun kamu berada, JUJUR, hanya itu kuncinya."

"Ngati-ati, Nduk. perempuan itu yang ada hanya kehormatannya."

Ya... setelah menjalani serangkaian tes, dari tertulis,wawancara dan medikal, akhirnya aku terbang ke Malaysia, tepat 28 Maret 2006, menyandang predikat sebagai TKI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline