Musim mudik sudah tiba. Kemarin siang saya mendapat berita bahwa tetangga saya meninggal dalam perjalanan mudik karena kecelakaan. Dia menggunakan sepeda motor dari Jakarta menuju ke Jawa bersama suaminya. Biasanya dia lebih memilih menggunakan Bus untuk pulang kampung akan tetapi hari itu adalah menjadi hari terakhirnya untuk menghirup udara di bumi ini. Padahal satu minggu lagi adik perempuannya akan melangsungkan pernikahan. Sungguh ironis memang. Jika semua kejadian dapat diketahui sebelumnya tentu kita akan memilih yang baik-baik saja bukan? Beberapa hari yang lalu saya ditabrak motor dan tubuh saya sudah siap dilindas mobil diaspal, tetapi nasib baik masih mengelilingi saja dan saya masih sehat-sehat saja.
Kematian adalah sesuatu yang pasti. Siap tidak siap kita pasti akan mati. Maka saya tertawa ketika guru saya bertanya kepada saya bahwa apa tujuan hidup saya? saya menjawab belum tahu. Lalu saya balik bertanya, dan jawaban beliau adalah mati. Saya menjawab kenapa gak bunuh diri aja pak kalau tujuan hidupnya untuk mati? Lalu saya diolok-olok kalau saya yang hidupnya tidak jelas tujuannya. Saya berfikir sejenak, oh iya saya dan guru saya mempunyai keyakinan yang berbeda itu artinya pandangannya akan sedikit berbeda. Maka saya maklum. Tujuan adalah sesuatu yang harus dicapai bukan sesuatu yang alamiah yang memang sudah kodratnya atau bagian dari siklus kehidupan bukan?
Kalau ada kematian pasti ada kehidupan. Itulah sumbernya kematian yaitu kehidupan begitu juga dengan kehidupan karena berawal dari kematian. Tidak ada sesuatu apapun yang tiba-tiba muncul didunia ini atau tiba-tiba diciptakan semua timbul karena proses. Kehidupan adalah segala sesuatu yang mencakup aktifitas, pemikiran, interaksi, dan apapun yang kamu lakukan diluar dirimu atau didalam dirimu.
Lalu siapa aku? Tidak ada aku atau diriku. Semua hanyalah bagian yang saling berinteraksi. Karena jika tidak adanya ini maka tidak adalah itu. Aku ataupun Kamu hanyalah sebuah bagian dari perbuatan.
just my opini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H