Jujurly, Saya Bingung juga sebenarnya sejak kapan masuk SD itu harus bisa membaca menulis dan berhitung alias Calistung.
Seingat saya, saat anak pertama saya TK tiba-tiba saya menemukan buku PR yang harus dikerjakannya.
Ada PR calistung yang diberikan. Pada saat itu saya tak terimalah, karena di pikiran saya namanya TK ya anak-anak fokus bermain.
Esoknya tuh, saya mendatangi Ibu guru dan meminta bahwa anak saya tak diberikan bekal PR calistung.
Saat itu guru TK nya sempat bingung. Kok bisa saya tak minta PR calistung buat anak saya,katanya.
Karena selama ini Emak-emak yang lain justru meminta PR agar anak mereka cepat bisa menulis dan membaca.
Bahkan stigma berkembang bahwa TKnyang bagus dapat mencetak anak didiknya pintar calistung.
Tidak berhenti sampai di situ saja, emak-emak yang lain juga sempat menertawakan buku PR calistung anak saya yang bersih.
Mereka keheranan, saya sebagai seorang guru, kok anaknya kok tak pernah mengerjakan PR bahkan dilarang membawa PR calistung.