Mudik bagi saya identik bertemu dengan tahu Sumedang.
Sebagai kuliner khas dari Sumedang, Tahu Sumedang ini sudah pasti akan kami cari saat menuju dan kembali dari kampung halaman.
Si kotak coklat ini memang punya efek bikin ketagihan hingga tahu Sumedang ini selalu dicari.
Parahnya kalau makan tahu Sumedang yang mengunjungi mulut dan berselancar di kerongkongan lalu terjun bebas ke Lambung ini tak cukup satu, 10 mungkin baru berhenti itupun karena kehabisan berebut dengan yang lain.
Apalagi ketika beli , Tahu Sumedang baru saja diangkat dari penggorengan wah sudah deh tangan tak berhenti untuk mentransmisi kelezatan dari tahu Sumedang.
Meskipun nyaris di setiap kilometer pedagang tahu melambaikan tangan agar pemudik mampir, tapi tidak semua tempat menyediakan tahu enak.
Tahu Sumedang yang Legend itu Tahu Bungkeng.
Tahu Sumedang Bungkeng sudah ada dari tahun 1917 dibawa oleh imigran Tiongkok yaitu Ong Kin No
Namun kami jarang memilih membeli tahu Bungkeng karena selalu melihat antrian panjang.
Kami tak kuat menahan serbuan aroma tahu Sumedang yang sedang digoreng hingga tak kuat masuk antrian.