Lihat ke Halaman Asli

Irma Tri Handayani

Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ketagihan Hakiki dari Tahu Sumedang, Kuliner Nusantara Sejak 1917

Diperbarui: 26 April 2023   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahu sumedang. Foto : Irma Tri Handayani

Mudik bagi saya identik bertemu dengan tahu Sumedang. 

Sebagai kuliner khas dari Sumedang, Tahu Sumedang ini sudah pasti akan kami cari saat menuju dan kembali dari kampung halaman.

Si kotak coklat ini memang punya efek bikin ketagihan hingga tahu Sumedang ini selalu dicari. 

Parahnya kalau makan tahu Sumedang yang mengunjungi mulut dan berselancar di kerongkongan lalu terjun bebas ke Lambung ini tak cukup satu, 10 mungkin baru berhenti itupun karena kehabisan berebut dengan yang lain. 

Apalagi ketika beli , Tahu Sumedang baru saja diangkat dari penggorengan wah sudah deh tangan tak berhenti untuk mentransmisi kelezatan  dari tahu Sumedang. 

Meskipun nyaris di setiap kilometer pedagang tahu melambaikan tangan agar pemudik mampir, tapi tidak semua tempat menyediakan tahu enak. 

Tahu Sumedang yang Legend itu Tahu Bungkeng. 

Tahu Sumedang Bungkeng sudah ada dari tahun 1917 dibawa oleh imigran Tiongkok yaitu Ong Kin No

Namun kami jarang memilih membeli tahu Bungkeng karena selalu melihat antrian panjang. 

Kami tak kuat menahan serbuan aroma tahu Sumedang yang sedang digoreng hingga tak kuat masuk antrian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline