Baru sekarang masuk tahun ajarang baru ga banyak bingung. Bingung nyiapin duit maksudnya. Pembayaran membengkak di awal tahun ajaran baru. Dari mulai daftar ulang, beli buku, seragam, sepatu, tas, perlengkapan sekolah.
Yang daftar ulang tak bisa dihindari. Biarpun masih belajar di rumah namun spp tetap harus bayar. Begitupun buku,tanpa tanya mau apa emggak wali kelas sudah woro wiri harga dan waktu pengambilannya.
Yang kini tidak kami beli tentu saja seragam. Meskipun seragam si cikal sudah mulai memendek dan menudar namun pembelian seragam terpinggirkan.
Begitupun sepatu. Yakin deh sepatu anak saya dah ga muat karena kakinya sudah semakin melebar,tapi nanti sajalah. Apalagi tas,ah itumah jadi bahan obrolan aja enggak karena untuk apa.
Belajar daring memangkas biaya itu lumayanlan. Anak dua yang sekolah pasti mengocek dompet lebih tebal.
Ya biar rada-rada berasa tahun ajaran barun lamipun membelikan satu pack buku dan peralatan tulis yang harganya relatif aman. Nah yang penting pasokan kuota karena sudah dipastikan belajarnya daring lagi.
Meskipun sekarang anak-anak dah mulai bermain layangan di lapangan, bermain sepedahan di jalan, tapi belajarnya masih harus..di rumah aja.
***
Di balik daster ini selesailah tulisan ringan