Saya tahu Bintang Emon,saat dia ikut ajang Stand Up Comedy di salah satu TV swasta. Semenjak pertama kali tampil,saya sudah jatuh cinta dengan penampilannya.
Selalu membawakan keresahannya sebagai anak Jakarta Asli selalu mampu mengocok perut saya. Sebagai komika secara tampang dia ga lucu-lucu amat . Malah cenderung kiyut kalo kata anak sekarang.
Gaya becandanya sewarna pelawak betawi pada umumnya. Kalau cuma lucu,komika lain banyak. Tapi lucu dengan penuh kecerdasan ,Bintang Emon salah satunya. Dia mau sedikit bersahabat dengan pengetahuan sebagai bahan lucunya.
Saya ingat betul materinya di grand final ajang bakat stand up comedy itu. Saat itu dia berkelakar jika dia memenangkan juara satu grand final tersebut maka dia akan mengantongi hadiah 100 juta setelah berstand up 7 menit.
Jika dalam 7 menit 100 juta didapat,maka itu artinya dalam 1 detik dia akan berpenghasilan 200 ribu lebih.
Menurutnya lagi, untuk bersin saja katanya makan waktu 3 detik ,maka jika dalam sekali bersin dia bisa menyicil motor.
Ini saja sudah membuat penonton terpingkal-pingkal. Belum lagi kemudian dia membandingkan penghasilan pemain sepak bola terbaik dunia yaitu Messi.
Messi dikabarkan memiliki penghasilan 5 milyar dalam seming,kalau dihitung-hitung oleh Bintang messi hanya digaji 60 ribu perdetik . Artinya penghasilannya lebih besar dari Messi. Bimbu-bumbu diksi berikutnya tetap membuat penonton terpingkal-pingkal.
Iseng saya coba buktikam perkataan Bintang betulkah jika dia dibayar 100 juta untuk stand up comedy selama 7 menit dia akan memiliki lebih dari 200 ribi lebih? Ternyat setelah saya hitung pakai kalkulator eh bener nominalnya segitu.
Artinya dia cerdas menggunakan ilmu matematikanya untuk membuat materi yaang layak untuk ditertawakan. Tanpa sadar penonton menertawakan matero cerdas.
Begitupun isi video viral Bintang Emon tentang kasus Novel Bawedan.