Waktu tahu Pak Anies mau konfrensi Pers menetapkan status Jakarta selanjutnya, seketika remot saya amankan agar channel tak berpindah.
Bukan karena pengen lihat Pak Anies jika saya memilih menyaksikannya, namun semata penasaran bagaimana kondisi Jakarta kini dan statusnya di esok hari setelah sampe di ujung PSBB tanggal 4 Juni 2020.
Semula mata sedikit pening melihat grafik yang turun naik. Angka apa saja yang ada, indikasi apa saja yang terlihat sungguh tak bisa dicerna. Yup, saya lemah dalam memahami grafik.
Namun begitu Anies menerangkan detil setiap gambar dan indikasi, entah mengapa membuat saya betah mantengin layar tv.
Saya suka karena saya jadi mengerti istilah-istilah asing yang ada setelah diuraikan dengan bahasa sederhananya Anies.
Bukan cuma masalah angka pasien positif atau tentang angka pasien yang sembuh dan meninggal, tapi juga Anies yang badannya terlihat lebih berisi itu mendeskripsikan kelandaian grafik dan bagaimana artinya.
Bahkan angka reproduksi virus pun Anies jelaskan maknanya. Kalau ga salah nih maaf-maaf ya, kalo angka reproduksinya dah 1 berarti dah aman. Dan kini angkanya malah mulai kurang dari 1.
Apa mungkin karena beliau dulu dosen sehingga memang terbiasa menjelaskan ilmu pengetahuan pada mahasiswanya. Kalau iya, Anies pasti menjadi dosen yang disuka mahasiswa/mahasiswinya karena begitu jelas menerangkannya.
Lah, saya aja suka cara Anies menjelaskan. Walaupun enggak yakin juga kalau diujiankan saya bisa mengerjakan apa enggak ya yang diterangkan Anies wk wk wk.
Meskipun bukan penggemarnya, tapi jujur saya suka sisi akademis Anies saat menjelaskan kondisi Jakarta dengan Covid 19 sekarang.
Semoga perpanjangan PSBB membuat Jakarta benar-benar lepas dari Covid-19