Lihat ke Halaman Asli

Irma Tri Handayani

Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

"Kutunggu Kau di Keabadian" Kini Jadi Pesan Ashraf Sinclair untuk BCL

Diperbarui: 19 Februari 2020   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Maut memang tak ada yang tahu. Kematian benar-benar rahasia yang Maha Kuasa. Seandainya Bunga Citra Lestari alias BCL tahu bahwa suaminya tercinta akan menghebuskan nafas terakhir, mungkin dia tak akan datang sebagai juri acara pencarian bakat. Nyatanya beberapa jam kemudian Ashraf Sinclair meninggal dunia senin pagi pukul 4 lebih. Dengan dugaan serangan jantung.

Pasangan Ashraf Sinclair dan BCL nyaris jauh dari gosip. Mereka terlihat selalu hangat bersama buah hati satu-satunya Noah.

Bersama Ashraf karir BCL semakin melejit, dari hanya seorang model, lalu merambah jadi penyanyi dan akhirnya sukses di dunia perfilman Indonesia. Perannya sebagai Ainun di film Ainun Habibie sukses menguras emosi pencinta film tanah air Indonesia. Saya termasuk yang selalu meneteskan air mata setiap film itu diputar.

Kesuksesan BCL sebagai artis multi talenta,jelas didukung penuh oleh suami tercintanya. Ashraf sendiri memiliki karir yang bagus di Indonesia semenjak menetap dan membina rumah tangga.

Soundtarck film Ainun Habibie yang BCL nyanyikan selalu membuat merinding karena pesan kepedihan berpisah oleh maut yang tersirat dari lagu itu. Begitu dalam,begitu sakit dan begitu terasa.

Mencintai seseorang,berjanji sehidup semati dengannya hingga maut memisahkan menjadii pesan yang lekat di film Ainun Habibie. Tak dinyana kini BCL merasakan sendiri kepedihan Almarhum Habibie ditinggalkan oleh istri tercintanya.

Semoga BCL mampu tegar dan berdiri . Semoga kesedihan karena ditinggalkan orang terkasihnya bisa dilewatinya. Laksana lirik lagu dari Cinta sejati.  Kini Ashraf Sinclairlah yang menunggunya di keabadian.

Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku
Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline