Lihat ke Halaman Asli

Irma Tri Handayani

Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Salut pada Pak Ma'ruf yang Paham ASI sebagai Pencegah Stunting

Diperbarui: 19 Maret 2019   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram@Khamwarzahid. fans

Sejujurnya saya tertinggal acara debat nyaris setengah jalan . Seperti biasa mengeloni si bungsu membuat mata saya ikut -ikutan menutup. Padahal debat cawapres sangat saya tunggu karena penasaran melihat penampilan Pak Ma'ruf .

Kebetulan Pak Ma'ruf membahas sedekah putih yang digaungkan Paslon 02 . Dan dengan gamblang memang Sandi mengajak semua yang memiliki kelebihan materi untuk menyediakan susu sebagai pencegah Stunting. Jangan sampai generasi kita hilang karena kekurangan gizi begitu kurang lebih katanya.

Dengan santai Pak Kyai menyatakan bahwa kemungkinan Stunting terjadi di 1000 hari pertamanya setiap anak. Dari mulai dia lahir tentunya. Untuk mencegah Stunting  dari mulai bayi lahir ke dunia pak Kyai menyatakan ASI lah yang tebaik pencegah Stunting. Kolostrum alias ASI yang pertama kali keluar memiliki manfaat luar biasa.

Jika sedekah putih atau pemberian susu formula akan diberikan Sandi pada usia 1-2 tahun itu artinya Sandi tak mendukung Asi eklusif. Semua orang tahu, Asi adalah nutrisi yang terbaik pada persembahan Ibu karunia Tuhan. 

Sebelum memberikan penyanggahan tiba-tiba Sandi memperkenalkan Istrinya,saya pikir Sandi maur berbagi keromantisan. Ternyata Sandi menyatakan bahwa Istrinya gagal menyusui anak bungsunya bernama Sulaiman di usia 6 bulan. Entah mengapa ASI istrinya tak keluar katanya. Sandi menduga usia istrinya yang saat itu 42 tahunlah penyebabnya.

Kesimpulannya kalau ASI tak keluar lagi, masa bayinya tak disusui lagi,ya sudah saja beri susu formula sesimpel itu pokoknya.

Bagi saya sebagai salah satu pejuang pemberian ASI ekslusif pernyataan Sandi melukai  saya. Sepertinya dia tak faham bahwa Tuhan menciptakan Bayi lengkap dengan ASI sebagai bekalnya. Tak mungkin ada Ibu yang tiba-tiba tak keluar ASI kalau tidak ada faktor pemicu dari luar. Salah satu faktornya adalah bayi sudah dikenalkan dengan dot sehingga dia memilih dot dibandingkan menyusu langsung pada ibunya. 

Ketika bayi sudah tak lagi mau menyusu langsung maka ketersediaan ASI semakin menyusut dan memang bisa jadi tak keluar lagi.

Sepengetahuan dari yang saya baca, ketersediaan ASI itu suply by demand,semakin disedot bayi semakin ASI tersedia kembali.  SepertinyaSandi tak faham itu. 

Pun jika ASI gagal keluar maka dengan menghubungi konselor laktasi maka Ibu bisa mengikuti program Relaksasi. Program ini mampu membuat ASI diproduksi kembali. Coba bergabunglah dengan kelompok penggiat ASI Seperti AIMI. ( Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia)

Sepertinya sebagai ayah Sandi belum sampai ke sana konsep ASInya. pengetahuan nya tentang ASI terbatas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline