Lihat ke Halaman Asli

Irma Tri Handayani

Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Di Era Media Sosial, Banyak Yang Jadi Wartawan Dadakan

Diperbarui: 12 Februari 2019   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Keberadaan media sosial membuat semua orang suka menulis. Dari mulai curhat tentang kehidupan pribadi,hingga mengomentari apa yang terjadi.

Kalau sudah begitu apa bedanya dengan wartawan kan? Mungkin masalahnya hanya di kualitas penulisan. Permainan judul, pengaturan kalimat dan penyajian gambar.

Orang biasa menulis di media sosial hanyalah sekedar iseng mungkin. Namun tanpa mereka sadari jika rajin,mereka mengasah kemampuan menulis.

Dari pertanyaan FB " apa yang Anda pikirkan" itulah yang mengundang orang untuk bercerita.

Maka kini, tak susah kita mendapatkan berita. Kebiasaan membagi tulisan juga membuat berita mudah viral dengan cepatnya.

Sayangnya terkadang hal ini digunakan orang tak bertanggung jawab untuk menuliskan hal negatif yang berbau hoax. Terkadang orang yang menerimanya pun tak menyadarinya terlebih dahulu begitu cocok dengan pemikirannya main bagi saja.

Itulah makanya kini penyebaran bertiga banyak yang kebablasan. Kadang penulisan dan isi acak-acakanpun gampang viral.

Karena media sosial membuat semua orang menjadi wartawan dadakan maka kita harus pandai menyaring berita yang diterima. Tetap periksa sumber beritanya.

Begitupun ketika kita ingin membagi berita,pastikan berita kita bukan berita bohong. Karena berjuta orang di media sosial akan terdampak oleh berita kita.

Selamat Hari Pers Nasional!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline