Lihat ke Halaman Asli

Irma Tri Handayani

Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ketika Cinta Rawan Tergerus Saat Anak Bertambah

Diperbarui: 26 November 2018   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Bukan tak ingin berdandan cantik, namun baru saja mau pakai lipstik anak pertama minta dibelikan keripik. Bukan tak mau badan wangi, baru ambil parfum anak kedua minta minum. Bukan juga tak kepikiran menggunakan baju yang pantas,baru mau ganti daster sobek anak ke tiga minta susu panas. 

Kadang kasihan melihat suami tak sempat disodori makan.  Segala sesuatu kini dia harus siap melakukan sendiri. Boro-boro romantisan suap-suapan, keburu sarapan saja alhamdulillah. 

Paling kasihan kalau suami pulang malam. Tak bisa membukakan pintu karena sedang kelonan. Segelas air panas dia sendiri yang buatkan. Sambil menonton tv sendiri tak bisa ajak mengobrol istri. 

Anak satu masih bisa bersatu, anak dua mulai merengut muka, anak tiga harus bisa tega. 

Cinta jadi lantunan masa belia saja. Boro-boro merayu, baru mau bersandar di bahu bayi mungil sudah minta susu. 

Rutinitas jadi begitu-begitu saja.Pagi berganti malam hanya dilewatkan untuk 3 bocah saja.  Kemesraan kami sebagai suami istri menjadi barang langka. 

Di masa tiga anak ini, rasanya cinta jadi begitu jauh. Urusan kami berputar pada popok dan bekal anak. 

Malam yang harusnya jadi momen penuh cinta saat anak-anak sudah pulas, ternyata kami berdua juga ikut mengorok karena kecapean. 

Mungkin di masa inilah pasangan suami istri rawan untuk melarikan diri.  Apalagi buat suami mungkin ada pembelaan karena tak diperhatikan istri. 

Ketika wanita diluar lebih menggoda karena cantik,harum dan menyenangkan pasti jadi tak sebanding dengan istrinya di rumah yang bau terasi karena sering terlewat mandi. 

Saya sering ketakutan sendiri jadinya. Apalagi pelakor merajalela. Tidak semata mereka berhasil memikat suami kita jika kita sendiri tak sadar diri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline