Berangkat dari keresahan saya saat gagal ASI eklusif ,pertanyaan itulah yang selalu muncul di benak ini.
Seperti yang kita tahu, ASI eklusif utu diberikan pada bayi selama 6 bulan. Lewat 6 bulan bayi sudah memperoleh Makanan Pendamping Asi (MPASI) sehingga Ibu pekerja bisa sedikit bernafas lega saat usia bayi lewat 6 bulan.
Kegagalan memberikan ASI ekskusif (ASIX) rawan terjadi pada ibu-ibu pekerja. Meski asi melimpah namun tak semua Ibu tahu bahwa mereka dapat menampung ASI mereka untuk kemudian diberikan saat mereka bekerja.
Kegagalan pertama, Banyak Ibu yang tahunya kalau mereka sedang bekerja maka suforlah yang akan menggantikan ASI. Ini biasanya menimpa ibu-ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
Padahal bekerja selama 8 jam membuat payudara mereka mengeras karena ASI yang tak dikeluarkan. Bukan main sakitnya loh itu.
Begitu tiba di rumah tiba-tiba bayi mungilnya menolak ASI, menangis menjerit-jerit tak mau menghisap ASI yang sudah menggunung.
Orang tua dulu mengatakan kalau ASI sang Ibu basi, jadi tak enak rasanya saat dihisap bayi. Maka saran orang tua asi tersebut harus dibuang dulu. Betulkah seperti itu?
Ya jelas salahlah,ASI tak pernah basi. Dia diproduksi ditempat yang demikian sterilnya,keluar pada suhu yang hangat. Ciptaan Allah yang sangat sempurna.
Lalu mengapa bayi menolak kalau bukan karena ASInya tak enak? Yang tepat adalah bayi sudah lebih nyaman menghisap dot. Perlu difahami bahwa menyedot ASI dari payudara berbeda dengan menghisap Sufor di dari dot. Tingkat kesulitan menyedot ASI Langsung itu tinggi. Sementara dot itu mudah sekali. Kadang tanpa harus bergerak, tersentuh mulut saja Susu sudah mengalir. Artinya bayi sudah nyaman dengan dot.
Kegagalan kedua, ada Ibu yang sudah mengenal ilmu memompa atau memerah ASI saat tidak sedang disedot bayi. Kemudian mereka punya kesempatan untuk menyediakan ASI perahan atau ASIP di tempat mereka bekerja tak lupa mereka membekali dengan tas khusus untuk menyimoan asip tadi.
Namun kegagalan akan terjadi ketika pemberian asip pada bayi menggunakan dot. Penyebabnya nyaris sama dengan yang tadi bahwa bayi sudah nyaman minum menggunakan dot. Kondisi ini dikenal dengan bingung puting. Bingung puting menyebabkan bayi memperlakukan payudara ibu laksana dot. Dia tidak menyedot melainkan hanya menghisap sehingga ASI susah keluar, lalu bayi keburu kesal dan dia menangis karena sudah lapar.