Seorang bocah tampan. Berkulit putih bersih, memiliki rambut lurus berkaos belang putih biru,dengan masih ada luka di ujung bibirnya merangsek ditengah keramaian.
Tak perduli ada paspampres yang akan menghalanginya, kaki-kaki kecilnya berusaha mendekati sosok yang dia kenali sebagai presidennya Bapak Jokowi.
Dia bahagia bertemu dengan Lelaki sederhana berbaju putih itu. Sang presidenpun tersenyum tulus kepadanya. Sebuah momen yang tak semua anak Indonesia bisa mengalaminya.
Mereka terlihat berbincang seperti kakek bersama cucunya. Sesekali tangan Jokowi mengusap lembut rambut bocah yang harus kehilangan Ibu tercintanya.
Selain sudah tak dipeluk ibu, ayahnya pun masih di rumah sakit karena terluka. Dia seperti bingung harus kemana.
"Saya ikut atau tidak?" tiba-tiba Izrael bertanya ke Jokowi.
Meski terlihat sedikit kaget dengan pertanyaan polos yang keluar dari mulut kecil itu ,Jokowi tersenyum lalu memeluk tubuh kecilnya, kemudian membawa ke dalam mobilnya sebentar.
Diberikannya makanan kecil dan minuman untuk Izrael. Pasti Jokowi tak kuasa melihat muka penuh pengharapan dari bocah lelaki itu.
Jokowi berusaha menenangkan kegundahan si kecil ini. Jokowi memintanya tetap di sini agar bisa kembali sekolah. Jokowi berharap dia rajin belajar agar pintar.
Mata bulat polosnya menatap seperti merajuk. Ah, siapa yang tega .Jokowipun pasti hatinya ikut berduka.
Si kecil Izrael masih merajuk dengan mengatakan bahwa sekolahnya rusak. Mungkin Jokowi menghela nafas sesaat mendengarnya. Pasti dia tak menyangka si kecil masih tetap ingin mengikutinya.