Lihat ke Halaman Asli

Irma Tri Handayani

Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Serunya Membuat Jalinan Ketupat

Diperbarui: 22 Agustus 2018   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merangkai bungkus ketupat

 Lebaran tanpa ketupat tentu tak ada rasanya. Makanan ini seperti makanan wajib bagi umat muslim di Indonesia. Bukan hanya di idul fitri, tapi juga idul adha seperti sekarang ini.

Keluarga besar kami juga sama saja dengan keluarga lain. Mengutamakan keberadaan kupat di hari raya sebagai makanan utama.

Kemarin suami sayalah yang ditugaskan membeli bungkus ketupat. Sedikit santai tak pergi sepagi mungkin. Biasanya bersama Ibu mertua. Namun kali ini beliau mempercayakan pada suami saya. Meski ogah namun terpaksa bilang iya, daripada durhaka yakan? 

Karena terlalu siang sampai pasar , tukang bungkus ketupat sudah susah ditemukan. Sebagian besar sudah pulang. Hanya tinggal satu dua saja itupun harus mengantri karena tukang bungkus ketupat langsung membuat ditempat. Meski petugas pembuatnya 3 orang namun begitu selesai banyak emak-emak yang menjegalnya karena ingin dapat segera. 

Malas harus berebut dengan emak-emak, suamipun akhirnya memilih membeli janurnya saja. Berbekal keyakinan bahwa dia bisa merangkai sendiri janur menjadi ketupat. Apalagi di rumah juga ada bapak dan ibu mertua yang memang bisa membuat bungkus ketupat.

20 janur digelar di tengah ruangan. Penduduk rumah berpandangan. Bapak mertuapun coba turun tangan. Beberapa kali gerakan ternyata gagal. Janur diserahkan pada Ibu mertua.

Ibu mertua coba mengingat-ingat memori masa lalu dimana dikampungnya dulu dia memang terbiasa merangkai bungkus ketupat.

Sayangnya hingga beberapa menit bentuk ketupat tak juga didapat.  Beliaupun pamit ke dapur untuk membuat bumbu opor lezat.

Tinggallah suami sang pembeli janur. Mau tak mau dia kini yang tersisa untuk membuat bungkus ketupat.  Saya tak mungkin terlibat dengan alasan harus menina bobokan bayi dalam pelukan. Bayi yang sedari awal memperhatikan kegiatan kami. 

Membuat bungkus ketupat memang tak semudah yang dibayangkan. Salah satu langkah saja maka bentuknya bisa tak simetris. Perlu ketelitian dan kesabaran tinggi dimana itu tak saya miliki.

Anak cikal saya tertarik juga untuk mencoba. Namun ayahnya yang masih mengingat-ingat langkah perlangkah dalam merangkai ketupat jadi asyik sendiri dan lupa sedang mengajari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline