Lihat ke Halaman Asli

Irma Tri Handayani

Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Hentikan Rantai Kekerasan Itu Bu

Diperbarui: 30 Desember 2016   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu hari di bawah pohon kersen (tempat keramat yang biasa digunakan Ibu-ibu dikomplek perumahan saya ongkrong sambil menyuapi anak atau menemani anak bermain) dua orang ibu yang merupakan tetangga terlibat sebuah percakapan serius.

"Kenapa ya kalau anak saya lagi sakit kok perasaan saya sediiiih banget melihatnya, " ujar Ibu sebut saja Ibu A.

"Ih, kok sama ya bu, saya juga gitu, kalau lihat anak saya terbaring,rasanya ingin memeluknya, "timpal Ibu lain sebut saja Ibu B.

"Loh, bukanya setiap ibu pasti akan bersedih kalau anaknya sedang sakit, maksud saya ya normalnya kan begitu, ya saya juga sama, "Tanya saya heran.

"Ah, tapi kalau saya sedihnya super Bu, setiap tahu sakit bisa sampai histeris dan nangis-nangis saya,!" Ini A kembali berkata.

"Ih, sama banget Bu, saya juga begitu berrkali-kali saya cek nafasnya apa masih terasa apa enggak, takut dia mati! " Ibu B menambah.

Saya berfikir apa saya separnik itu juga kalau anak saya sakit. Tapi kalau cuma sakit biasa sih saya enggak terlalu panik kalau tidak salah. Ah saya ikuti saja lagi percakapan mereka.

" Suka terbayang saat saya suka memukul kakinya sampai dia nangis pas lihat dia tak berdaya begitu, suka merasa berdosa pernah melakukan itu, "Ujar Ibu A.

Saya terbelalak mendengar perkataanya.Hmm..mungkin itu alasanya.

" Ih saya juga suka ingat saat mencubitnya sampai biru pas dia sakit. Kasihan sekali dia sampai menangiis, "Ibu B tak mau kalah berbagi cerita.

Sayapun mulai terusik mendengarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline