Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Air

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_86438" align="aligncenter" width="300" caption="sumber gambar di sini"][/caption] Dikisahkan dalam dunia yang semakin kompleks, sebut saja Z, tercatatlah bahwa dunia tersebut dihuni oleh dua insan. Yang seorang adalah wanita yang dinamai X, dan yang seorang lagi adalah pria yang dinamai Y. Sehari-harinya, X adalah wanita yang selalu hidup dalam dunia nyata (real). Sebaliknya, Y adalah tipe pria yang hari-harinya diisi dengan khayalan demi khayalan. Ya, Y hidup dalam imajinasinya. Suatu malam, terjadilah pembicaraan antara keduanya. X: Eh, hai! Lagi ngapain? Y: Stress gw! X: Napa? Y: Bosan! X: Oh, kirain. Jika tertarik, sekiranya saya dapat membantu. Y: Hmm... X: Hmm...??? Y: A-ha! Akhirnya kudapatkan juga! X: Apa? Y: Ya! Setelah menggali sekian lama, terangkai juga kata-kata ini! Kali ini cinta versi fisika! Diatas selembar bidang koordinat Z, pria Y--sang imajiner--menuliskan ide-idenya.

Jika rasa ini laksana air, maka biarkan ia mengalir. Meski dipaksa menjadi es, maka ia akan beranomali meluap-luap sebelum mendekati titik beku. Meski dipaksa menjadi uap, maka ia akan berpencar di udara secara perlahan, setitik demi setitik. Dan ketahuilah bahwa air tidak akan pernah lenyap, walau dalam wujud berbeda.

Y: Bagaimana menurutmu? X: Hmm... Y: Hmm...??? Ayolah, katakan sesuatu...! X: No komen. Y: Hanya itu??? X: Hmm... Y: ... Sang wanita X--yang selalu hidup di dunia nyata--untuk pertama kalinya terdiam menelan kata-kata sang pria imajiner, Y. *satu cuilan isi kepala di antara lautan rumus dan dialog hari kemaren (yang sudah disunting seperlunya). Antara ada dan tiada. Sori kalo gak nyambung. *lupa bilang, trims bwt mas je u/dialognya.moga-moga dirimu tidak membaca tulisan acakadut ini.hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline