Di Era Globalisasi, Peran Pemuda Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Muhammad Ansori Hasibuan
21210023
Mata Kuliah Pendidikan Bela Negara
Kelas : Klimatologi 1
Email : m.ansori220902@gmail.com
Dosen : Fendy Arifianto, M.Si.
(Esai ini bertujuan untuk memenuhi mata kuliah Bela Negara)
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akanku cabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akanku guncangkan dunia" ucap Ir. Soekarna dalam pidatonya untuk membangkitkan semangat pemuda. Pemuda adalah sebuah pondasi suatu bangsa yang harus dibangun dengan kokoh sehingga tidak mudah rapuh dan runtuh oleh derasnya arus globalisasi.
Di era modern seperti sekarang ini, sudah banyak muncul masalah baru yang berkaitan dengan lunturnya jiwa nasionalisme para pemuda. Contoh kecilnya adalah dalam gaya hidup. Derasnya arus globalisasi ternyata mampu menghanyutkan dan melunturkan sedikit demi sedikit pola pikir dan gaya hidup masyarat indonesia, terutama para pemuda. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa nuansa nusantara yang harusnya disuguhkan dan dilestarikan kini kian hilang. Pola pikir yang sudah dibubuhi oleh gaya hidup yang kebarat-baratan membuat para pemuda lengah sehingga lupa dengan fungsinya sebagai benteng pertahanan bangsa.
Globalisasi, kita tidak dilarang untuk masuk dan berada didalamnya namun harus selalu waspada dengan bahaya dan dampak yang diberikan. Di era yang super canggih ini, banyak sekali cara untuk menjatuhkan suatu bangsa terutama dengan memanfaatkan IPTEK yang kian meroket. Dengan melunturkan nilai moral dan budaya para pemuda, maka para pengendali IT akan semakin mudah dalam menjajah bangsa ini. Pola penjajahan era sekarang disebut Proxy War yang akan menjajah melalui teknologi. Disinilah diharapkan para pemuda untuk selalu sigap dan bisa memfilterisasi segala sesuatu yang masuk ke dalam Negara Indonesia melalui globalisasi.
Globalisasi jangan dijadikan sebagai beban namun harus bisa dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa dan bisa mengkontrolnya sehingga tidak memunculkan masalah yang dapat mengganggu kesatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H