Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin Pulang

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin pulang menemuimu cinta, kalau mungkin menyusunnya di sudut meja.

Karena   aku    ingin pulang, aku ingin menulis apa saja tanpa harus berpikir kosa kata, tanda titik atau tanda tanda yang lain. pokoke nulis dan …………. tentang banyak Cinta, supaya tidak menjemukan. aku ingin jalan jalan ke suatu tempat, memotret sisi kehidupan ………. hingga tak berasa lagi apa itu senang, apa itu sedih, apa itu sunyi, apa itu marah atau kecewa …………. tidak lama cukup sehari saja: sendiri duduk ditempat yang teduh memandang laut yang biru…………. menulis sekian bait puisi …………….. melukis meski tak harus langsung selesai ……………. menyanyi, tak perlu keras karena aku hanya ingin mendengarnya sendiri ………. lembutnya angin, luasnya pandangan, gemerisik pohon ……….. MP3 …….ya! aku harus bawa itu dan serasa aku sudah pulang. semua menjadi lapang. Hm ……… aku ingin tidur sejenak. tidak, tidak lama aku akan segera kembali.

ah ….. sepertinya ………..
pohon cabe disudut halaman penuh merah buahnya. pohon sawo dengan buah yang manis. lemon cina yang ternyata bisa dibikin colo2. orange bunga bakung di halaman rumah, berbaris rapi dengan sentuhan tanganku di pagi atau sore hari. Pohon sere, wangi merapat diluar pagar, ditemani wangi melati dan harumnya mawar …………………… jika esok menjengukku , di jendela kamar yang terbuka lebar. angin sejuk membelai sudut-sudut kamar yang lapang, bersih dan wangi …… hasil kerja bude yang telah akrab dengan anak2 kami. pohon mangga arum manis dan gadung,besar…ranum berayun di tiup hembusan angin. aku dan slang-slang air, pisau dan gunting kebun. duduk berjam-jam menata tanaman. tak perlu harus jauh mencari kesejukan hati …… meski belepotan tanah dan pupuk, aku bahagia di taman kecil ini. sambil menunggu jam menjemput anak2. dan harumnya masakan sederhana bikinan sendiri, atau kue-kue kering bikinan tim kecil kami ……. he he he, meski sampai semua alat bikin kue pada rusak ……. tapi kami senang, dan anak2 tetap mengingatnya sampai saat ini, spt blender terbakar atau kue yang angus dan tutup oven yang panas……. mereka ingin mengulangnya disini? seng! mana bisa he he he ……. selalu mampu membuat mereka ceria. aah …. anak2 yang manis ….. tepatnya masa lalu yang manis. meski berhujan-hujan mengantar les mengaji …… bergandeng tangan menyeberang jalan yg selalu padat. menuntun si kecil menyusuri pematang menuju Paud Bhayangkari di aspol dekat rumah kami, sambil melantunkan asmaul husna bersama-sama. memetik cerry yg merah ranum dan memakannya sepanjang jalan pulang. atau ……. usai sholat subuh bersepeda menyusuri tepi sungai kecil sambil belanja sayur dan bernyanyi bersama menyambut pagi. iring iringan 3 sepeda dan ada sebagian harus membonceng yang lain. si kecil ini satu2nya yang belum bisa naik sepeda roda dua.
dan ……… ah ….. aku bermimpi, disuatu tempat yang aku tak tahu dimana, kutemukan warna pelangi, lantas aku termangu ……………….. sampai awan mendung, ada titik-titik air menetes ……….. aku terbangun.
ternyata sehari tidaklah lama. Aku harus kembali, menghadapi semua kenyataan. seindah atau sepahit apapun itu, tak perlu risau berpanjangan. Aku tahu, aku pasti bisa menghadapinya ….. tepatnya HARUS BISA! he he he ….. dengan senyum dan tertawa, dunia bisa rame, seperti …. seperti …. opo yo? oh iyo seperti nano nano. iyo permen iku lho mbak. atau boleh juga sesekali diganti dengan kopiko atau ….. yang rasa mint sa. No problem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline