[caption caption="Ilustrasi: @Shutterstock"][/caption]lelaki dengan mantranya, menyapu-nyapu awan agar berhimpun dalam satu gumpalan
memacu kereta menghardik dan mencambuk bakal air yang liar berlari diterbangkan angin
Petir-petir menyambar membocori kantong untuk dapatnya tumpah membanjiri bumi
di mana kehidupan mulai dahaga
satu tetesnya membangunkan sebutir embrio yang lama lelap di pangkuan tanah
selanjutnya menyeruaki alam mengikuti alur cahaya
Pawang hujan berkomat-kamit meniup matra pengunci penggiring awan dan tak henti menggeseki punggung angin
dapatnya menggumpal pekat lalu menumpahkan isinya jatuh bebas di bagian bumi yang ditentukan
menumbuhkan benih-benih awal penciptaan kehidupan
sebuah ikhtiar tak terjangkau logika
antara ya dan tidak, namun nyata....