Lihat ke Halaman Asli

Gusar Hujan Kegenitan

Diperbarui: 5 April 2016   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

butir hujan pagi ini kegenitan mencoleki keinginan hingga urung bangkit

berselimut tebal mengusir dingin menggigit lebih mengasyikan manusia-manusia, ketimbang aroma teh pucuk merambat menusuk-nusuk keinginannya

gemercik air jatuh pusing mencari pelarian karena tanah tempat peraduan menghilang berubah jadi hamparan beton

aku hanya hujan rintik melakukan aksi protes atas rumahku yang dilenyapkan oleh keserakahan

dan untuk kali ini, mereka-mereka tidak bisa lagi nyenyak dalam lelap

karena rumah-rumahnya telah aku duduki.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline