Lihat ke Halaman Asli

Ahlana Sabrina Rinaldi

Universitas Diponegoro

Menuju Masa Depan Domiyang Sadar Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)

Diperbarui: 9 September 2023   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: Pelaksanaan Program Sosialisasi "Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender Online" kepada Siswa-Siswi Kelas 6 SD Negeri 01 Domiyang (26/01)

PEKALONGAN (28/01) -- Telah dilaksanakan program sosialisasi "Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)" terhadap siswa-siswi tingkat enam SD Negeri 01 Domiyang pada tanggal 26 Januari 2023  sebagai rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari kelompok mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang bertugas di Desa Domiyang, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.

Pelaksanaan program ini berangkat dari permasalahan empiris yang ada di Desa Domiyang yaitu tingginya angka pernikahan dini dan diikuti oleh maraknya pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur oleh orang dewasa. 

"Saya miris melihat murid saya. Belum ada tiga bulan setelah lulus SD, [dia] harus menikah karena terlanjur hamil duluan," ucap Ari, salah satu warga setempat sekaligus guru salah satu sekolah dasar di Desa Domiyang. "Pacarnya umur 20 tahunan. Di sini [Desa Domiyang], banyak anak perempuan yang mudah dirayu orang dewasa hanya dengan embel-embel diajak jalan-jalan menggunakan motor."

Menyikapi permasalahan tersebut, salah mahasiswi program studi Hubungan Internasional yang menjadi bagian dari tim KKN di Desa Domiyang merasa bahwa diperlukan edukasi terhadap anak-anak di bawah umur, khususnya para remaja yang sedang mencari jati diri agar memahami bahaya kekerasan gender yang semakin sering terjadi mengikuti pesatnya perkembangan teknologi. Maka, dipilihlah siswa-siswi tingkat enam sekolah dasar dengan rentang usia 11-13 tahun sebagai kelompok sasaran yang paling strategis mengingat bahwa usia tersebut merupakan kelompok yang paling rentan terhadap KBGO, dikutip melalui survei lembaga ECPAT pada tahun 2022.

Sosialisasi dibuka dengan pemaparan arti dari kekerasan gender itu sendiri, mengikuti apa yang didefinisikan oleh UNHCR sebagai kekerasan yang dilakukan seseorang didasari oleh gender atau seks. Meskipun kekerasan gender lebih sering menyerang kaum perempuan, namun perlu ditekankan pula bahwa baik perempuan maupun laki-laki memiliki risiko yang sama  untuk menjadi korban sehingga baik siswa maupun siswi dapat memahami pentingnya menjaga diri terlepas dari gender maupun organ seksual yang dimiliki. 

Selanjutnya, mahasiswi KKN turut menjelaskan mengenai bahaya KBGO dan jenis-jenis KBGO yang termasuk di dalamnya yaitu online grooming, yakni kekerasan seksual berupa manipulasi yang berujung pada eksploitasi seksual akibat adanya ketimpangan relasi kuasa antara pelaku dan korban. 

Terakhir, dipaparkan pula kepada siswa-siswi bagaimana cara mencegah dan menghadapi KBGO, salah satunya dengan bijak dalam menggunakan media sosial. Setelah pemaparan materi selesai, dilakukan post-test berhadiah agar dapat menilai sejauh mana pemahaman siswa-siswi akan informasi yang baru saja disampaikan.

Dokumentasi: Pemasangan Majalah Dinding sebagai Luaran dari Program Sosialisasi Pencegahan KBGOpada Siswa-Siswi SD Negeri 01 Domiyang (28/01)

Dokumentasi: Pemasangan Majalah Dinding sebagai Luaran dari Program Sosialisasi Pencegahan KBGO pada Siswa-Siswi SD Negeri 01 Domiyang (28/01)

    

Dokumentasi: Pemasangan Majalah Dinding sebagai Luaran dari Program Sosialisasi Pencegahan KBGO pada Siswa-Siswi SD Negeri 01 Domiyang (28/01)

Tak berhenti sampai di sana, pada 28 Januari 2023 dilaksanakan pembuatan mading oleh siswa-siswi kelompok sasaran dengan tema yang sama sebagai bentuk luaran dari program sosialisasi ini. Para murid memajang hasil karyanya yang berisi informasi mengenai KBGO dan cara pencegahannya di mading sekolah. Hal tersebut dilakukan agar kesadaran mengenai bijak menggunakan media sosial tidak hanya berlaku pada kelompok sasaran, namun juga siswa-siswi tingkat lain yang ada di sekolah tersebut. Harapannya, rangkaian kegiatan ini dapat menekan angka kekerasan gender terhadap anak-anak di bawah umur di Desa Domiyang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline