Lihat ke Halaman Asli

Lamser R. H. Aritonang

Melayani, Melatih dan Memberdayakan supaya Hidup Berkelimpahan dan Berbagi

Dirut Pertamina Mundur

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Makin marak saja dinamika Indonesia tahun 2014 ini. Selain pemilihan legislatif, pemilihan eksekutif yang digugat pasangan nomor urut 1 Prabowa Subianto - Hatta Rajasa disusul dengan pembentukan rumah transisi yang juga mengundang pro kontra. Kini, pihak Jokowi - JK mempersiapkan komposisi menteri dan struktur pemerintan yang cocok dengan visi, misi dan program mereka.

Tapi hal mengejutkan adalah mundurnya direktur utama Pertamina. Seperti dilansir Kompas.com, Karen Agustiawan dari BUMN terkaya Indonesia itu efektif 1 Oktober 2014 setelah dicoba dinego oleh Dahlan Iskan, Meneg BUMN. Padahal Karen sudah berhasil membawa perubahan sangat signifikan di tubuh Pertamina. Indikator paling meyakinkan terlihat dengan terpilihnya Pertamina masuk 500 perusahan terbaik versi majalah Forbes.

Pengunduran diri Karen Agustiawan ini sangat ironis. Dengan prestasi yang mendunia, dia mundur dengan alasan mau mengurus diri sendiri, keluarga dan menjadi pengajar di Universitas Harvard. Sejauh ini belum terungkap apa kesalahan Karen selama memimpin Pertamina. Mungkin saja komunikasi dan kordinasi dengan pihak eksternal seperti DPR, Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN mendatangkan kesulitan baginya. Bagaimanapun juga tenaga, pikiran, ide dan totalitas hidup Karen masih dibutuhkan oleh negeri ini. Boleh jadi wanita pertama yang menjadi direktur utama Pertamina ini menjadi salah satu figur yang masuk radar Jokowi - JK untuk menduduki salah satu pos dalam kabinet mendatang. Tapi apa boleh buat kalau ia memilih mau mengabdikan diri ke luar negeri.

Pada sisi lain, tak sedikit pejabat publik, mulai dari anggota DPRD, anggota DPR, Ketua Umum partai politik bahkan menteri yang tetap ngotot menduduki kursinya padahal mereka bermasalah secara politik, moral, etika dan hukum. Orang-orang ini perlu introspeksi mendengarkan suara hatinya di samping keluhan dan kritik dari teman-temannya dan masyarakat luas.

Karen Agustiawan termasuk jajaran pejabat yang turun jabatan dengan cara terhormat. Dia tidak dijatuhkan, terkena kasus hukum atau dipecat. Dia meninggalkan Pertamina relatif jauh lebih baik dari pada hari pertama menjabat. Bangsa ini membutuhkan pejabat yang berbuat lebih dan berdampak baik bagi orang banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline