Piala dunia telah usai, namun kontroversi mengenai jubah hitam yang dikenakan Messi masih menjadi perdebatan beberapa penikmat sepak bola.
Saat sebelum Lionel Messi dianugerahi Bola Emas, Emir Qatar yang bernama Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani datang menghampiri Lionel Messi dan kemudian mengenakannya sebuah jubah hitam dengan trim emas. Hal ini justru mengundang banyak tanda tanya apa sebenarnya tujuan Messi mengenakkan jubah hitam sambil mengangkat trofi piala dunia 2022 Qatar.
Jubah ini dikenal sebagai bisht, yang merupakan pakaian tradisional Arab yang terbuat dari bulu kambing atau unta, Bisht pada umumnya dipakai untuk acara atau upacara khusus seperti pernikahan atau festival keagamaan dan hari-hari besar di negara Arab.
Bisht yang diberikan Messi ternyata tidak main-main, bisht tersebut memiliki sulaman benang emas di ujungnya dan ini merupakan milik pribadi sang Emir Qatar langsung.
Perlu digarisbawahi, bisht ini tidak disediakan pihak penyelenggara melainkan bentuk penghormatan dari Emir Qatar secara langsung mengingat prestasi Messi yang luar biasa di dalam dunia sepak bola.
Hal ini harus dipahami sebagai bentuk penghormatan khusus Qatar kepada pemain mega bintang berusia 35 tahun tersebut, sebaiknya untuk Qatar sendiri ini adalah kehormatan mereka yang telah diberikan kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggara piala dunia 2022.
Mungkin agak aneh bagi pemain terbaik untuk mengenakan seragam ini di Piala Dunia, tetapi mungkin sesuai dengan etiket negara tuan rumah ini adalah hal yang harus dihormati.
Menurut pengamat luar negeri, pemberian bisht pada Messi adalah sarana qatar memperkenalkan pakaian adat istimewa Arab kepada dunia. Karena, saat Messi mengenakan bisht angkat trofi semua dunia akan melihatnya dan bahkan akan mempertanyakan.
Keputusan untuk memberikan Lionel Messi mengenakan bisht ternyata mendapat reaksi keras dari para penggemar sepak bola, meskipun demikian Emir Qatar sudah memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
Presiden FIFA Gianni Infantino dan Emir Qatar Sheikh Tamim mengatakan, bila bisht tersebut adalah gambar ikonik dari Piala Dunia pertama yang diadakan di negara Muslim.