Lihat ke Halaman Asli

Messi Insecure dan Start Buruk Argentina di Piala Dunia 2022

Diperbarui: 23 November 2022   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekspresi kecewa Messi saat Argentina kalah 1-2 dari Arab Saudi | (foto: bola.kompas.com)

Permainan Messi dibabak pertama sangat menawan dan kerap membuat pemain lawan geleng-geleng kepala, pergerakan Messi juga sulit untuk di cegah karena ia memiliki posisi yang mobilitas.

Banyak aksi memukau yang ditampilkan Messi dalam menyusun dan membantu serangan tim Tanggo, namun setelah beberapa kali mengalami anulir gol di babak pertama membuat permainan Argentina menurun drastis di babak kedua.

Messi juga kehilangan kepercayaan diri (Insecure) setelah gol mengejutkan Arab yang membalikkan keadaan di babak kedua. Kontrol bola Messi cukup kacau karena harus berpacu pada waktu yang semakin tipis, Argentina semakin frustasi berkat strategi parkir bus yang diterapkan pelatih Arab Saudi Herve Renard.

Tim asuhan Lionel Scaloni dibuat benar-benar frustasi karena beberapa serangan mereka berhasil di redam, kemudian Scaloni mengubah arah serangan menjadi umpan-umpan panjang.

Taktik ini sebenarnya efektif, dimana beberapa kali Argentina selalu menang duel bola atas namun sayangnya sundulan yang mengarah ke gawang Arab Saudi dapat terbaca dengan baik.

Debut Messi bersama Argentina di Piala Dunia 2022 berakhir dengan kekalahan tragis, tim Albiceleste dikejutkan Arab Saudi  di laga pembuka grup C. Argentina harus mengakui kekalahan 1-2 atas Arab Saudi yang permainannya jauh lebih baik dari mereka.

Argentina sebenarnya mendominasi permainan dengan baik di babak pertama, apalagi Messi berhasil menyumbangkan satu gol melalui titik putih di babak pertama. Tiga gol susulan Argentina harus dianulir wasit karena tertangkap sensor Automated Offside Technology (SAOT) dalam posisi offside.

Usai kekalahan memalukan di laga pembuka Piala Dunia 2022 melawan Arab Saudi, pelatih Argentina Lionel Scaloni tidak memiliki banyak komentar saat konferensi pers dan mengakui timnya mengalami kekacauan usai tiga gol di anulir di babak pertama.

Pelatih Lionel Scaloni menegaskan bahwa Arab Saudi menang karena memanfaatkan teknologi canggih VAR dan SAOT. Gol beruntun Arab Saudi melalui Al Shehri dan Al-Dawsari di menit ke-48 dan ke-53 sontak membuat Arab Saudi unggul di babak kedua.

Dengan demikian, situasi Grup C banyak berubah ketika Messi dan rekan satu timnya turun ke peringkat ke-4. Sementara itu, Arab Saudi untuk sementara naik ke peringkat 1 dan Polandia dan Meksiko berada di urutan dua dan tiga karena bermain imbang 0-0.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline