Untuk pertama kalinya sejak Revolusi Islam pada tahun 1979, yang dimana aturan syariat Islam di Iran melarang wanita menonton sepak bola ke stadion secara langsung.
Akan tetapi, saat ini perempuan di Iran dapat bereforia karena sekarang pemerintah dan federasi sepakbola Iran telah mengijinkan perempuan masuk kedalam stadion untuk menonton pertandingan sepak bola klub maupun kejuaraan nasional.
Dilansir dari bbc.com (3/9/2022) sudah lebih dari 40 tahun lamanya, pemerintah Iran sudah melarang kaum wanita untuk menyaksikan langsung pertandingan sepak bola. Alasannya, karena para penonton di dominasi para pria yang notabene bukan muhrimnya.
Akan tetapi, kaum perempuan kini mendapatkan angin segar setelah pada tanggal 25 Agustus 2022, dimana pemerintah telah mengijinkan perempuan masuk ke stadion untuk menonton pertandingan antara klub Esteghlal dan klub Mes Kerman secara langsung, tapi dengan catatan tidak diperbolehkan berbaur dengan kaum pria.
Dan saat itu Esteghlal berhasil memetik kemenangan tipis 1-0 lewat gol Yamga pada menit ke-75. Sebenarnya pada bulan Januari 2022, Iran telah mengizinkan para perempuan menyaksikan pertandingan sepak bola internasional dalam laga lanjutan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 antara tim sepak bola Iran melawan tim Irak.
Selain bentuk peniadaan deskriminasi , pemberian ijin ini sebagai bentuk dukungan kepada timnas Iran agar kaum hawa dapat berkontribusi menyemangati para pemain timnas pada saat itu.
Menurut laporan yang disampaikan media setempat, bila izin perempuan bisa menonton bola secara langsung di stadion ini atas dasar permintaan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Dalam isi suratnya menyatakan agar pemerintah Iran mencabut larangan kaum perempuan menonton sepak bola secara langsung.
FIFA berkomitmen, jika semua orang memiliki hak menyaksikan pertandingan sepakbola. Ini adalah alasannya FIFA dan federasi sepakbola negara masing-masing untuk mengadakan kesetaraan hak asasi manusia.
FIFA mungkin berharap bila semua gender dapat menikmati euforia pertandingan sepak bola dimana pun tanpa ada larangan mengenai kesetaraan.
Bulan ini, Menteri Olahraga Iran juga mengatakan bila FIFA telah mengirimi mereka surat terkait pencabutan larangan tersebut.