Lihat ke Halaman Asli

Rafael Benitez Akhirnya Bisa Tidur Nyenyak Setelah di Istirahatkan Everton

Diperbarui: 17 Januari 2022   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Rafael Benitez | (aset: bola.kompas.com)

Setelah tumbang dari Norwich pada tanggal 15 Januari membuat piha Everton kehabisan kesabaran, dan akhirnya memutuskan untuk memecat pelatih Rafaiy Benitez dari kursi kepelatihanya.

Pihak Everton juga telah mengkonfirmasi tentang pemecatan Rafael Benitez ke media pada malam hari tanggal 16 Januari 2022 dan klub juga sedang mencari penggantinya untuk menduduki kursi kepelatihan di Goodison Park.

Rafael Benitez diangkat sebagai pelatih Everton pada Juni 2021 dengan kontrak tiga tahun untuk menggantikan Carlo Ancelotti yang pergi untuk melatih Real Madrid. 

Namun ahli strategi asal Spanyol itu tidak hanya gagal mengangkat peforma Everton, ia justru membuat peforma Everton semakin terpuruk di liga Inggris musim ini.

Kekalahan dari Norwich menjadi menambah koleksi kekalahan kesepuluh Everton di bawah asuhan Benitez, selain bermain 4 kali seri dan 5 kali menang di liga Inggris.

Saat ini Everton menempati posisi ke-16 klasemen sementara dengan mengoleksi 19 poin, posisi ini dinilai merupakan posisi rawan bagi klub yang dapat tergelincir ke klasemen zona degradasi.

Di semua kompetisi Everton hanya mampu memetik 7 kemenangan dalam 22 pertandingan, jika dipersentasikan Rafael Benitez hanya memiliki tingkat kemenangan 31,8% dan sangat jauh dari ekspektasi klub.

Menurut catatan sejarah klub Everton, Banitez hampir menyamai persentase pelatih terburuk Everton yang bernama 

Howard Kencdall yang hanya mencetak persentase kemenangan 26,19% dari 42 pertandingan yang dilakoninya.

Sebenarnya awal-awal Everton dilatih Banitez, klub menunjukkan adanya harapan dengan meraih 3 kemenangan. Dan memasuki pertandingan keempat dan seterusnya Everton mulai menurun kualitasnya hingga terprosok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline