Setelah kemenangan Indonesia atas Malaysia 4-1 di laga keempat kualifikasi piala AFF 2020 grup B, tidak lepas dari aksi gemilang pemain bernomor punggung 12.
Pratama Arhan menjadi sorotan Singapura setelah aksinya yang sangat luar biasa, Kemungkinan pergerakan Arhan akan dikunci oleh para pemain Singapura agar tidak masuk lebih dalam ke area pertahanan mereka.
Karena posisi Arhan adalah gelandang bek jadi sangat sulit untuk menjaga pergerakannya. Jadi pelatih Singapura Tatsuma Yoshida harus bisa mengantisipasi pergerakan Arhan dari berbagai sisi.
Tatsuma Yoshida juga sepertinya akan sulit membaca formasi dan gaya bermain Indonesia yang sepertinya selalu berubah-ubah dalam satu pertandingan.
Kenapa judul saya, Ketika Gattuso Indonesia "Arhan" Menjadi Sosok Ashley Cole
Dalam pertandingan Indonesia melawan Malaysia, tentunya kita harus mengakui jika pahlawanku kemenangan tim Garuda adalah Pratama Arhan. Meskipun aksi dari Irfan Jaya menjadi sorotan beberapa media lokal kita, tapi yang menyandang Most valuable players (MVP) adalah Arhan.
Sebagai penggemar Italia, saya pasti memahami sedikit seluk-beluk gaya permainan timnas Italia.
Gennaro Gattuso memang bermain di posisi gelandang, namun yang membuat spesial Gattuso adalah gaya bermainnya yang selalu ada dimana-mana dan sangat bertanggung jawab jika kehilangan bola.
Gaya ini juga diterapkan oleh Arhan saat menghadapi Malaysia menurut pandangan saya, Bisa dilihat jika Arhan juga selalu ada dimana-mana.
Untuk gaya bermain ala Gattuso sepertinya tidak akan berjalan baik dilaga melawan Singapura, Arhan harus bisa bermain ala Ashley Cole yang mengutamakan kecepatan dan umpan-umpan tajamnya.
Karena kemungkinan, Shin Tae Yong akan menggunakan posisi full attack 4-3-3 untuk menghadapi Singapura. Jadi, Arhan tidak boleh meninggalkan posisinya terlalu jauh karena akan menimbulkan celah bagi para pemain Singapura.