Pendidikan seks pada anak sebenarnya tidak bisa diselesaikan dalam waktu sehari atau sekali saja. Kalau bisa orang tua harus selalu memberikan edukasi seks kepada anak-anak saat ia mulai bertumbuh dewasa.
Orang tua adalah fondasi utama untuk mendidik anak dalam memahami tentang alat reproduksi dan bahayanya hubungan seksual pada usia dini.
Orang tua juga harus bisa menjadi guru sejati bagi sang anak dalam hal memberikan pendidikan seks, dan selalu merangkul mereka agar tertarik ingin mengetahui tentang pengetahuan seks dan kesehatan alat reproduksi mereka.
Jangan terlalu mengandalkan orang lain atau sekolah untuk mengedukasi anak Anda tentang apa itu seks, hubungan orang tua dan anak sebenarnya sangat erat jadi jangan batasi diri Anda dengan anak untuk masalah pengetahuan seks.
Semakin sering Anda melakukan edukasi seks terhadap anak, maka semakin sering ia akan bertanya kepada Anda. Privasi anak juga akan sangat aman bila ia bertanya kepada orangtuanya dibandingkan dengan orang lain.
Membiarkan anak mengetahui pendidikan seks dari orang lain hanya akan membuat ia tersugesti semakin penasaran dan ingin tau bagaimana rasanya. Percaya tidak percaya disinilah kerap terjadi pelecehan seksual terhadap anak atau kejahtan pedofil.
Sang anak akan tidak merasa dilecehkan karena ia tidak memahami pendidikan seks itu dengan baik, dan kemungkinan anak hanya akan bungkam jika mendapatkan perlakuan pelecehan karena dia menganggap hal itu tidak berbahaya.
Oleh karena itu, Orang tua wajib menjelaskan kepada anak-anak tentang perbedaan jenis kelamin. Dan ceritakan fungsi kelamin laki-laki dan kelamin perempuan dan bahannya jika kelamin pria dimasukkan ke kelamin perempuan sebelum menikah.
Anak harus bisa mengenali dan membedakan bagian-bagian tubuh yang sensitif dalam artian tidak boleh disentuh atau dilihat orang lain, termasuk alat reproduksi, payudara, puting susu, Mr.P, Miss V, buah zakar dan lainnya.