Menjadi capres-cawapres merupakan semua impian para menteri dan juga para politikus partai, karena tujuan utama mereka adalah bisa menjadi presiden atau wakil presiden.
Seperti isu baru-baru ini, sedang terjadi ajang mencari popularitas dan elektabilitas di dalam kubu menteri petahana guna modal untuk menjadi capres 2024 mendatang.
Tujuan para menteri capres 2024 tersebut tidak lain hanya untuk menarik perhatian rakyat agar ia terlihat menjanjikan dan berkompeten, jadi ini adalah modal utama para menteri petahana untuk mencari simpati rakyat.
Sebenarnya ada tolak ukur yang dapat kita tarik dari ketertarikan para menteri petahana untuk menjadi capres 2024, dengan cara meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya saat masih berada di kursi kementerian.
Dan ini menurut pandangan saja secara pribadi, sebaiknya para menteri petahana tidak melakukan pencalonan diri sebagai capres 2024, karena hal ini hanya menyebabkan kegaduhan dan menurunnya performa kualitas kerja.
Bagi para menteri calon capres 2024, yang ingin mencalonkan dirinya sebagai salah satu peserta pemilihan umum, tentunya ia harus mencari popularitas terlebih dahulu agar memiliki elektabilitas di mata rakyat.
Untuk meningkatkan popularitas tentunya akan banyak yang melakukan terobosan-terobosan baru yang dapat meningkatkan kemajuan negeri. Karena, hasil kerja yang dilakukan menteri di bidangnya akan menjadi tolak ukur rakyat dalam menilainya.
Seperti saat dulu menteri Susi Pudjiastuti membuat terobosan dengan menenggelamkan kapal-kapal asing yang masuk ke lautan Indonesia untuk mencuri hasil laut kita.
Meskipun bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah, ternyata tindakan ibu Susi ini mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya dari rakyat. Justru rakyat sangat mendukung tindakan ibu Susi dan berharap ibu Susi bertahan sebagai menteri kelautan.
Tidak hanya disitu saja, saat ibu Susi tidak masuk di kabinet Jokowi banyak rakyat yang merasa kecewa, karena sebenarnya ibu Susi sudah berhasil merebut hati rakyat melalui tindakan dan terobosannya.