Putaran kedelapan LaLiga menjadi awal manis bagi tim asuhan Diego Simeone dimana mereka berhasil memetik kemenangan 2-0 atas Barcelona.
Laga big match ini menjadi modal Atletico Madrid untuk merangkak ke posisi kedua klasemen sementara, selisih satu pertandingan dari Real Sociedad yang bertengger di posisi dan selisih dua pertandingan dari Sevila yang berada di posisi empat.
Kekalahan ini membuat Barcelona hanya menang 1 kali dalam 6 laga terakhir di semua kompetisi, yang diantaranya 3 kali kekalahan kalah dan 2 kali imbang.
Hasil buruk ini membuat para fans Barca semakin jengah dengan kinerja Ronald Koeman di kursi kepelatihan Blaugrana dan berharap klub segera memecatnya. Sebagai ungkapan rasa kesal para pendukung Barca sering mendengungkan tagar #KoemanOut agar presiden klub mendengarkan suara pendukung.
Dilansir dari marca.com (3/10), Joan Laporta yang berposisi sebagai presiden klub Barca mengatakan, jika ia masih memberikan kesempatan kepada Ronald Koeman pelatih asal Belanda tersebut kesempatan hingga kebijakan selanjutnya dibuat.
Dan presiden Joan Laporta berharap banyak agar para pendukung Barcelona tetap memberikan semangat dan dukungannya kepada Koeman.
Untuk menjadi pelatih tim besar tidaklah mudah, butuh tantangan besar karena lawan Barca bukanlah klub-klub seperti dulu lagi yang mudah untuk dikalahkan.
Sebenarnya pertandingan antara Atletico Madrid (ATM) dengan Barcelona berjalan dengan baik, dimana penguasaan bola dipegang kendali Barcelona. Namun, sepertinya para pemain Barcelona kehilangan tajinya di lini depan dan justru tim tuan rumah berhasil membobol gawang Andre Ter Stegen pada menit ke-23 lewat gelandang ATM Thomas Lemer.
Setelah kebolehan Barcelona sepertinya sangat bingung dalam menjalankan taktiknya, dan gaya bermain tiki-taka pun sama sekali tidak terlihat lagi.
Kerjasama tim di kubu Barcelona pun sepertinya pudar semenjak ditinggalkan sang pangeran lapangan Lionel Messi, hal tersebut terbukti saat gawang Barca kebobolan satu gol dan kemudian Gerard Pique dan Sergio Busquets cekcok dilapangan dan saling tuduh menuduh siapa yang salah.