Lihat ke Halaman Asli

Lady oh Gaga, kemunafikan di negri yang suci ini !!

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pembeli tiket konser Lady gaga di Jakarta yang harganya 450rb-2.25juta barang kali orang orang snob dan hedonis. Tapi mereka pasti bukan orang bodoh. Mereka orang orang mapan dan terdidik yang secara musical punya telinga dan mata yang bagus. Sebab lepas dari kelakuan anehnya, Lady gaga adalah peraih 5 Grammy Awards, 12 kali sebagai nominasi, Gaga juga masuk 2 Guiness World records, serta di nobatkan sebagai salah satu dari 100 Tokoh paling berpengaruh versi dua majalah dunia paling bergengsi dunia, yaitu time dan forbes, atas prestasinya menjual album sebanyak 64juta keping di seantero dunia. Artis New york yang berpenghasilan Rp.275 milyar per-Tahun ini memiliki akun Twitter dengan 24 jt follower, melebihi Justin beiber dengan 18juta, Katy perry 15.7jt dan Presiden Obama yang hanya 12.8jt. Kalau Lady Gaga mau bikin ormas, misalnya Front pembela Lady Gaga, sudah kebayang berapa jumlah massa nya. Sebelum kedatangan Lady Gaga, pubik Jakarta sudah menonton Katy Perry di Sentul dan Mariah Carrey di JHCC. Mereka bertiga memiliki kesamaan yaitu tampil dengan busana minim dan maksimal di kemampuan olah vokal. Tapi apakah penonton Jakarta yang kebanyakan anak muda rela antri berjam-jam untuk membeli tiket jutaan rupiah hanya untuk menyaksikan Mariah Carrey, Katy Perry dan Lady Gaga tampil semi bugil? Salah paham merasuk di aktifis ormas dan pejabat polisi anti Lady Gaga adalah mengira penonton di Jakarta adalah warga negara Indonesia semata-mata. Keliru broer ! Mereka memang berwajah melayu dan berkulit sawo matang, sebagiannya bermata sipit dan kulit kuning. Tapi mereka adalah warga dunia, warga global. Warga global akan menonton apa saja yang bermutu, tak perduli dari mana datangnya. konser music dari amerika, tarian balet rusia, akrobat China. Warga Global juga membeli dan memakai produk apa saja, dari mana saja asal berkualitas. Tak perduli yang bikin orang Yahudi, Nasrani ataupun Majusi. Kalau mau menonton acara memuja setan dan tarian Bugil, orang Jakarta tak perlu mendatangkan artis Amerika. Di klub klub malam Jakarta dengan membayar minimum cover charge Rp,1jt, anda akan mendapat 1 meja plus 4 kursi plus minuman alkohol sekelas Chivas Regal atau brandy, dan puluhan dancer tampil bugil di depan anda............... Mustahil ormas anti maksiat dan polisi Jakarta tidak tahu. Wong teroris yang ngumpet saja tahu? kesimpulannya, Lady Gaga di sebrang lautan tampak, dancer di pelupuk mata tak tampak. Lady Gaga, dengan segala kontroversi terkait industri musik, hanyalah seorang perempuan biasa....... seorang individu yang mempromosikan toleransi, kesetaraan dan mencintai perbedaan. Honestly, merupakan sesuatu yang saat ini tengah menjadi barang haram di Indonesia................ kenapa mesti Gaga yg di hadang ? Muse yg memasukan Ocult di klipnya, Katy Perry yg sexy abis dengan celana gemeznya, Mariah Carey yg selalu tampil semok semlohay, Dream Theater yg jelas memasukkan unsur satan diliriknya, waktu mereka show disini tidak ada pemboikotan.. kuda lumping yg jelas2 manggil Setan, Dangdut koplo dengan hits hamil duluan, ga ada yg berani kecam ??? Konser Gaga mampu memberikan hal positif terhadap industri music dan showbiz diIndonesia, dari segi produksi, stage, sound, lighting dan konsep performnnya mampu menginspirasi musisi2 tanah air....... bahkan totalitasnya saat show, sampai2 dia membawa stage/panggung langsung dari negara asalnya, yg bisa diartikan bahwa dia menunjukkan dan memberikan edukasi tentang hebatnya MUSIC dan SHOWBIZ........ Para bigot sangat naif memandang Dunia....... Mereka pikir kebenaran hanya bisa datang dari agama, kemapanan dan kesantunan.......... Padahal kebenaran bisa datang dari jiwa merdeka yang tak perduli bungkus fisik dan tingkah laku. Dan para bigot tidak sadar, bahwa mereka sedang memerankan setan sambil memakai baju agama.............. Kita ikuti saja perkembangan lebih lanjut dari menolak atau membiarkan konser Lady Gaga ini... Jangan sampai nama Jakarta atau Indonesia juga balas di-banned oleh promotor dan manajemen musik lain dunia....... Terakhir, Kenapa hanya negatifnya saja yg diliat dari Gaga ?? Mereka tidak pernah tau kalau Gaga, nyisihin duit selling song dan konsernya untuk merekontruksi Haiti yg terkena gempa tahun lalu, menjual gelang untuk korban Tsunami Jepang, mendirikan Born This Way Foundation untuk korban Bullying...... Dunia ini sungguh luas. mungkin kita tidak butuh orang-orang dermawan, tapi orang lain, dinegara lain, diwilayah lain suatu saat pasti akan butuh (dan mereka juga orang-orang selayaknya kita, manusia, yang kebetulan ditimpa musibah dan membutuhkan uluran tangan orang-orang dermawan). Gaga lebih melakukan hal hal objektif yang punya pengaruh positif pada dunia............. Klip, konser yg banyak alay2 anggap penyembahan setan, manggil setan, watdepak........ itu hanya konsep Theatrical dalam konser............ dan Klipnya pun karena kemauan Industri yg menyutradarai sekaligus memproduseri, bukan dari pemikiran Gaga......... Bahkan tidak seperti Bieber, Gaga sempat berkicau, kalau dia mau menjadi duta indonesia buat nyampaein Indonesia adalah a great place to go dan so whatever................ MASALAH MORAL, MASALAH AHLAK BIAR KAMI CARI SENDIRI... URUS SAJA MORALMU, URUS SAJA AHLAKMU, PERATURAN YG SEHAT YG KAMI MAU" -- Iwan Fals

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline